LIPUTANINSPIRASI, – Pelaksanaan Pondok Ramadan 1446 H di SMK Sepuluh Nopember Sidoarjo cukup bagus dan menarik untuk diamalkan. Karena membahas, juga mengkaji kehidupan sehari-hari. Salah satunya adalah agar supaya dalam menjalankan ibadah itu otomatis, atau tanpa diperintah.
Itu penuturan Kepala SMK Sepuluh Nopember Sidoarjo Ratih Wulansari, S.S M M.Pd di sela-sela memantau jalan pelaksanaan Pondok Ramadan, pada (17/3/2025) pagi di sekolahnya. Dan kegiatannya sudah berjalan sejak tanggal 6 Maret 2025 lalu, berakhir pada 26 Maret 2025 mendatang.
Menurutnya, kegiatan ini dilakukan sebagai bentuk implementasi yang menggabungkan enam karakter dalam Profil Pelajar Pancasila dan Pembelajaran Mendalam, Transformasi Pembelajaran menuju Pendidikan Bermutu, khususnya bagi sekolah kami SMK Sepuluh Nopember Sidoarjo.
Adapun kegiatannya meliputi khataman One Juz One Student, hafalan surat -surat pilihan dalam Al Quran. Dan yang paling menarik adalah kajian Islam dalam kehidupan pelajar sehari hari, dengan tema ‘Beribadah Tanpa Diperintah, Menjaga Kesehatan Mental dalam Islam, Buah-buahan yang disebutkan dalam Al Quran, bagaimana bentuk selnya jika di bawah mikroskop ?
Termasuk juga kegitan kajian bagaimana menjadi pribadi yang peduli terhadap sesama manusia sesuai tuntunan agama. Kapan kita memetik hasil belajar selama di sekolah ? hingga tata cara berdagang, menimbang mengukur menurut Islam.
“Terus bagaimana implementasi menjaga kebersihan sebagian dari Iman. Juga tentang manfaat tidur lebih awal bangun lebih awal untuk kesehatan. terakhir tentang kemampuan berkomunikasi yang dapat mengajak berbuat kebaikan,” jelas Bu Ratih_sapaan akrabnya.
Lanjutnya, jadi di sekolah kami anak-anak yang beragama Islam mengadakan kegiatan Pondo Ramadan, sedangkan bagi siswa yang non Islam mengadakan Ponok Kasih. Kegiatannya dilaksanakan berkesadaran, bermakna dan menggembirakan oleh para murid, dan tenaga kependidikan.
“Dengan melibatkan olah pikir, olah hati, olah rasa dan olah raga untuk mewujudkan profil lulusan sesuai 8 dimensi yang telah ditentukan,” katanya.
Diantaranya, Keimanan dan Ketakwaan terhadap Tuhan YME, yaitu individu yang memiliki keyakinan teguh akan keberadaan Tuhan dan menghayati nilai-nilai spiritual dalam kehidupan sehari-hari. “Juga kewargaan, individu yang memiliki rasa cinta tanah air, mentaati aturan dan norma sosial di masyarakat, dan yang lainnya,” pungkas Bu Ratih.(mad/aba)