LIPUTANINSPIRASI, Sidoarjo— Ingin membantu dan peduli terhadap anak-anak yatim dan dhuafa yang ada di SMP Negeri 1 Sidoarjo. Perkumpulan orang tua siswa yang tergabung dalam masing-masing Korlas (Koordinator Kelas), dengan suka rela membantu memberikan santunan hingga terkumpul sebanyak Rp 48.676.000.
Bertepatan dengan penutupan kegiatan Pondok Ramadan 1446 H, secara simbolis Panitia pKorlas Sophia dari Korlas 9C, Yanti dari Korlas 8B dan Tri dari Korlas 7C bersama menyerahkan dana tersebut kepada Kepala SMP Negeri 1 Sidoarjo, Matnuri, S.Pd M.Pd yang disaksikan langsung oleh Pengawas dari Dinas Pendidikan dan Kebuayaan Sidoarjo S. Gustini, S.Pd MM pada (19/3/2025) sore jelang berbuka bersama.
Setelah diserahkan kepada Kepala SMP Negeri 1 Sidoarjo, dana hasil swadaya orang tua siswa tersebut untuk diberikan kepada para siswa yang kurang mampu/siswa yang membutuhkan, khususnya anak-anakYatim dan Dhuafa. Selain itu juga ada penyantunan dari swadaya Dharma Wanita Persatuan SMP Negeri 1 Sidoarjol
Kepala SMP Negeri 1 Sidoarjo Matnuri mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada orang tua siswa yang tergabung di Korlas maupun Komite Sekolah, telah suka rela memberikan rejekinya kepada anak-anak yang membutuhkan.
“Bantuan ini sangat bermanfaat sekali bagi anak-anak. Jadi kami sangat memperhatikan betul terhadap anak-anak yang kurang mampu. Mereka butuh perhatian khusus dalam proses penyantunan ini,” ucap Matnuri.
Ia tuturkan kalau kegiatan santunan seperti ini dilakukan rutin setiap tahun, ada sekitar 100 siswa yatim dan dhuafa yang perlu disantuni. “Saya apresiasi, di luar dugaan bisa terkumpul sebanyak itu, dan nanti akan langsung dibagikan kepada anak-anak menurut kondisinya masing-masing,” tutur Abah Matnuri_sapaan akrabnya.
“Disamping itu nantinya juga ada pembagian zakat kepada siswa yang kurang mampu dan warga sekitar sekolahan,” kata manta Kepala SMP Negeri 1 Jabon ini.
Adapun rangkaian kegiatan Pondok Ramadan 1446 H di sekolah kami utamanya memberi penguatan tentang religi anak-anak, kedua pembangunan karakter. Untuk pematerinya kami ambilkan dari sekolah sendiri, juga dari luar yaitu dari Kemenag Sidoarjo yang memberikan materi penguatan akhlaqul karimah.
Dari semua rangkaian tersebut kami harapkan, karena tantangan siswa kedepan semakin berat, seiring dengan perkembangan teknologi informasi sehingga anak-anak harus segera mungkin dibentengi dengan tiga penguatan.
Yakni penguatan kompetensi intelektual anak terus perlu dibangun. Kompetensi imosional, bagaimana menata emosional anak-anak agar bisa bergaul dengan baik, bisa memahami tentang kehidupan dengan baik, utamanya adalah pembangunan karakter.
“Kemudian tidak lepas juga kompetensi spiritual juga dibangun. Sebab kami masih memandang bahwa tiga kompenen tersebut harus saling sinergi yang harus dimiliki oleh anak-anak didik. Jadi tidak cukup dengan intelektual yang bagus, tetapi juga bagaimana cara menata emosional dan spritualnya bisa terbangun dengan baik,” harap Matnuri.(mad/aba)