LIPUTANINSPIRASI,Sidoarjo – Ratusan guru-guru mulai dari jenjang TK, SD, SMP hingga SMA, khususnya guru perempuan yang di bawah naungan PGRI Kabupaten Sidoarjo telah mendapatkan pembekalan Pemberdayaan Perempuan dan Peningkatan Ekonomi Kreatif, pada Sabtu (15/7/2023) pagi di Aula Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Sidoarjo.
Prosesi pembekalan yang dikemas dalam ‘Workshop Pemberdayaan Perempuan Dalam Perlindungan Anak Perempuan dan Peningkatan Ekonomi Kreatif Bagi Perempuan PGRI Kabupaten Sidoarjo’ tersebut dibuka langsung oleh Kepala PGRI Kabupaten Sidoarjo, Drs. Edy Wuryanto, M.Pd MM dengan didampingi Ketua Perempuan dan Sekbid Pemberdayaan Perempuan PGRI Kabupaten Sidoarjo, Ifrochah, S.Pd.I M.Pd beserta jajaran terkait.
Sekaligus menghadirkan pemateri yang mumpuni di bidangnya, yakni Ritz Noor W A, S.Sos dan Dr. Lailatul Musyarofah, M.Pd tentang Kesetaraan Gender serta Muji Indahyani Pratik baik membuat Batik Shibori.
Ketua PGRI Sidoarjo Edy Wuryanto menuturkan dalam memberikan bekal kepada perempuan anggota PGRI ini, karena dalam proses pendidikan itu terdapat interasksi. Apalagi guru-guru perempuan ini mayoritas juga ibu rumah tangga, makanya harus diberikan kemampuan dalam proses interaksinya, jangan sampai terjadi ‘kekerasan’.
“Jadi bukan hanya ‘kekerasan’ dalam bentuk fisik, tetapi ada juga ferbal dan bentuk sikap. Karena siswanya anak-anak kecil, maka dalam pengajaran jangan sampai bersikap pilih kasih. Sikap pilih kasih ini memang tidak kita kehendaki,” tuturnya.
Disamping itu, ketika ibu-ibu guru ini mempunyai keterampilan dalam pendidikan itu berarti mempunyai nilai tambah bagi seorang guru. Keterampilan yang mereka tampakan di hadapan anak-anak itu juga akan menjadi pemicu, membangkitkan semangat kepada anak-anak untuk berkarya.”Oleh karena itu, guru perempuan itu juga diberikan bekal tentang ekonomi kreatif. Karena munculnya ide dan gagasan anak-anak itu pemicunya ya dari guru. Itulah harapan yang kita inginkan,” harap Edy Wuryanto.
Sementara itu, Ketua Perempuan dan Sekbid Pemberdayaan Perempuan PGRI Kabupaten Sidoarjo, Ifrochah juga meyakini dalam proses pembelajaran di sekolah masih ada, masih terjadi bullying, yang terkadang memang tidak secara fisik. “Oleh karena itu sedini mungkin, kita berupaya bagi teman-teman guru perempuan ini dibekali materi-materi tersebut. Manakala terjadi sesuatu hal yang tidak kita inginkan, setidaknya mereka tahu cara mengatasinya, cara mengambil langkah-langkahnya,” jelas Ifrochah.
Ia katakan, dalam workshop kali ini selain materi terhadap Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, juga ada materi terkait tentang kesetaraan Gender. Karena masih ada perempuan-perempuan PGRI ini belum masuk kedalam kepengurusan secara merata. “Ada beberapa wilayah-wilayah tertentu masih didominasi kaum laki-laki. Makanya kami berharap, tidak hanya laki-laki saja, tetapi bisa bersama-sama perempuan PGRI untuk membangun pendidikan yang lebih baik lagi,” harapnya.
Lanjutnya, kami juga memberikan pembekalan tentang ekonomi kreatif, yakni pelatihan membatik Shibori, jenik batik celup yang kainnya diikat terlebih dahulu. Yakni sebagai saran alternatif bagi guru untuk menumbuhkan ekonomi kreatif bagi anak didiknya. Diharapkan bisa berkembang mulai dari jenjang TK yang tentunya disimulasikan oleh gurunya. “Dengan demikian kalau sudah ditanamkan untuk pembelajaran yang bisa menghasilkan karya, Insya Alloh anak-anak akan bangga,” terang Ifrochah.(mad)