LIPUTANINSPIRASI, Sidoarjo — Masih belum banyaknya LSP (Lembaga Sertifkasi Profesi) yang mempunyai skema untuk Mandor Kontruksi, khususnya di sekolah kejuruan. Sehingga pihak Balai Jasa Kontruksi (BJK) Wilayah IV Surabaya turun tangan melakukan jemput bola, untuk mengampu jabatan kerja yang tidak ada sertifikasi Mandor Kontruksi.
Kali ini dilakukan di SMK Negeri 1 Sidoarjo, pada Rabu (12/4/2023) pagi. Presesi pembukaannya olek Kepala SMK Negeri 1 Sidoarjo, didampingi perwakilan BJK Wil IV Surabaya serta menghadirkan para Asesor dari LPJK (Lembaga Pengembangan Jasa Kontruksi).
Perwakilan BJK Wil IV Surabaya Umi Syarifah menjelaskan kalau kegiatan ini bertujuan untuk mengakomodir skema-skema yang tidak diampu oleh LSP. Karena dari sekian banyak LSP itu belum ada yang punya skema untuk Mandor Kontruksi. Oleh karena itu, untuk memfasilitasinnya, BJK Wil IV Surabaya melakukan jemput bola. “Jadi seluruh SMK se Indonesia ditawarkan khususnya yang ada jurusan BKP (Bisnis Kontruksi dan Property), kalau mau ikut uji sertifikasi melalui LPJKN bisa dibantu sama Balai Jasa Kontruksi, tapi mereka harus mendaftar terlebih dahulu, melalui imput data yang telah ditentukan waktunya,” jelas Umi Syarifah.
Ia katakan kalau tujuan utamanya sertifikat nasional ini adalah untuk memfasilitasi ketika anak-anak terjun ke dunia kerja. ” Tentunya setiap lembaga atau badan usaha pemerintah dalam bidang jasa konstruksi, dalam rekrutmen biasanya ada sertifikasinya. Makanya dalam kegiatan sekaranf ini paling tidak membekali mereka punya legalitas sertifikat yang berlisensi,” tegas Umi Syarifah.
Wartini, S.Pd M.Pd sebagai guru BKP SMK Negeri 1 Sidoarjo mengatakan, sesuai basic atau kompetensi yang selama dipejari anak-anak, khususnya kelas XII 32 siswa Jurusan BKP ini nantinya memang arah ke pekerjaan bangunan. Walaupun tidak semuanya langsung bekerja, mungkin ada yang kuliah maupun berwirausaha. Hampir 50 persen siswa kami adalah diterima pekerjaan di bagian kontruksi, perencana, pelaksana maupun pengawas. “Makanya kalau ada uji sertifikasi seperti sekarang ini, kami sangat berharap sekali, karena ini memang salah satu modal penguatan kompetensi siswa. Juga sebagai penunjang di pekerjaan-pekerjaannya nanti sangat dibutuhkan. Karena sekarang setiap pekerajaan membutuhkan sertifikasi kompetensi,” katanya.
Sekolah sangat mengapresiasi, karena kita memang mengharapkan kegiatan-kegiatan sertifikasi seperti sekarang ini. Pertama sebagai pengakuan kompetensi siswa, juga untuk SDM di bidang kontruksi sertifikasi ini masih sangat diperlukan. Saya berharap kegiatan-kegiatan sertifikasi seperti ini terus ada,” harap Wartini.
Sementara itu, salah satu Asesor dari LKPJ, Ir. Effendi, ST juga menambah adapun materi yang diujikan sebagai syarat kelulusan sertifikasi, diantaranya adalah tes tulis 20 soal pilihan ganda, yang dilanjut dengan praktek membuat bouwplank. Fungsinnya adalah untuk menentukan titik bangunan, membuat dimensi pondasi, tinggi bangunan/peil. “Jadi pada intinya, siswa yang dinyatakan lulus/kompeten itu harus menjalankan asesi melalui tiga tahapan. Yaitu uji tulis, praktek lapangan dan wawancara. Termasuk kompeten menguasai knowledge, skiil dan atittude. Pengetahuan (ilmu) dalam uji tulis, kemampuan (dlm praktek), sikap terhadap atasan bawan (termasuk lingkungan) serta SDMnya,” jelas Effendi.(mad)