LIPUTANINSPIRASI, Sidoarjo – Menanggapi atas viralnya salah satu siswa, yang masih memakai seragam SMP Negeri Sidoarjo, karena diduga melanggar aturan saat mengendarai sepeda motor tidak pakai helm, serta belum memiliki SIM. Saati diberi pembinaan dan pengarahan oleh Polisi, malah bersikap kasar, malah mentang-mentang bahkan sampai memaki-maki.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Sidoarjo Dr. Tirto Adi M.Pd menuturkan setelah mengetahui dari video tersebut, pihaknya langsung turun ke sekolah untuk berkordinasi langsung dengan kepala sekolah, guru BK (Bimbingan Konseling) dan wali kelasnya, saya meminta informasi bagaimana sikap dan perilaku sehari-hari anak tersebut. “Dan ternyata anak ini memang sudah sering mendapatkan pembinaan dari guru BK,” tutur Tirto Adi, pada Senin (21/11/2022) siang.
Lanjutnya, setelah itu pihaknya langsung ke Polresta untuk memastikan kejadiannya dengan pihak Polisi, dan ternyata juga sudah ada orang tua siswa tersebut. “Ternyata, anak ini juga sudah menyadari kalau apa yang dia lakukan itu mestinya tidak boleh terjadi. Dia juga sudah tahu kalau mengendarai sepeda motor itu harus pakai helm, dan memiliki SIM,” katanya.
Makanya tadi saya arahkan, semoga kejadiannya tidak terulang lagi. “Kejadian ini anggaplah masa lalu, mulai sekarang, yang penting kedepan harus ukir masa depan kalian dengan prestasi yang lebih baik lagi. Masih banyak kesempatan untuk merubah untuk meraih prestasi,” terang Tirto Adi.
Membekali peserta didik lebih pinter dan cerdas itu penting, tetapi jauh lebih penting adalah menguatkan karakter, jadi prioritas utama pembentukan karakter, dan itu sudah menjadi gerakan penguatan karakter di wilayah Sidoarjo ini. Baru yang kedua penguatan kompetensi dan literasi. “Oleh karena itu, dengan adanya kejadian tersebut, semua harus mawas diri, mulai dari kami dinas pendidikan, pihak sekolah, orang tua wali murid, termasuk masyarakat di lingkungan sekitarnya. Semuanya harus ikut memberikan kontribusi. Dan kita tetap berkeyakinan bahwa pada dasarnya setiap anak itu baik,” tegas Tirto Adi.
Ia juga menegaskan kepada pihak sekolah dalam hal ini kepala sekolah dan guru BK. Apakah siswa ini akan mendapatkan skorsing, ternyata menurut kepala sekolah siswa ini tidak di sekorsing, tetapi harus mendapatkan pembinaan yang lebih.”Bahkan akan perkembangannya akan dipantau setiap hari,” pungkas Tirto Adi.(mad)