• About
  • Advertise
  • Privacy & Policy
  • Contact
  • Agama
    • Hadist
    • Al-Qur’an
  • Berita
    • Artikel
    • Makalah
  • Budaya
  • Pemerintahan
  • Pendidikan
    • Prestasi
  • Infografis
    • Kegiatan
    • Istilah
    • Mutiara Hikmah
  • Kesehatan
  • Olahraga
  • Sejarah
  • Tokoh
  • Redaksi
No Result
View All Result
  • Agama
    • Hadist
    • Al-Qur’an
  • Berita
    • Artikel
    • Makalah
  • Budaya
  • Pemerintahan
  • Pendidikan
    • Prestasi
  • Infografis
    • Kegiatan
    • Istilah
    • Mutiara Hikmah
  • Kesehatan
  • Olahraga
  • Sejarah
  • Tokoh
  • Redaksi
No Result
View All Result
No Result
View All Result
Home Kolom

Sumpah Pemuda 2025 : Era Melawan Kolonialisme Baru

by Liputan Inspirasi
28 October 2025
in Kolom
Sumpah Pemuda 2025 : Era Melawan Kolonialisme Baru
Share on FacebookShare on Twitter

 

Penulis : Pormadi Simbolon *

Setiap 28 Oktober, bangsa Indonesia kembali menyalakan api semangat yang diwariskan para pendahulu melalui Sumpah Pemuda 1928. Di tengah keterpecahan zaman penjajahan, para pemuda memilih jalan persatuan: bertumpah darah satu, berbangsa satu, dan berbahasa satu—Indonesia.

Sumpah itu bukan sekadar teks sejarah, melainkan tindakan eksistensial yang melampaui kepentingan daerah dan kelompok demi cita-cita bersama. Momen tersebut menjadi momen peringatan penting dan jangkar bagi Indonesia saat mengalami ancaman krisis dan perpecahan nasional.

Kini, hampir seabad berlalu, semangat itu kembali kita renungkan dalam tema “Pemuda Pemudi Bergerak, Indonesia Bersatu.” Tema ini menegaskan bahwa persatuan bukanlah warisan yang tinggal dinikmati, melainkan proyek kebangsaan yang harus terus diperjuangkan, terutama di tengah perubahan dunia yang semakin cepat dan cair.

Era Modernitas Cair

Kita hidup di masa yang disebut sosiolog Zygmunt Bauman sebagai era modernitas cair (liquid modernity, 2000). Dalam masyarakat cair, segala sesuatu mudah berubah: nilai, relasi sosial, bahkan identitas diri. Dunia digital mempercepat perubahan itu—identitas dapat dibentuk dan diubah dalam hitungan detik; popularitas bisa mengalahkan kebenaran; dan komitmen sering kali menguap sebelum diwujudkan.

Jika pemuda 1928 berjuang melawan kolonialisme fisik, maka pemuda masa kini berjuang melawan kolonialisme baru: banjir informasi, kemalasan berpikir, dan krisis makna. Tantangannya bukan lagi mempertahankan batas wilayah, tetapi menjaga keutuhan nilai kebangsaan di tengah derasnya arus globalisasi yang mencairkan segala hal.

Dalam dunia cair, persatuan tidak lagi berarti keseragaman. Bauman mengingatkan bahwa kohesi sosial hanya mungkin jika manusia mampu hidup bersama dalam perbedaan (Liquid Love, 2003). Perbedaan menjadi kodrat yang tidak bisa dihindari.

Maka, semangat “Indonesia Bersatu” harus dimaknai ulang: bukan memaksa semua berpikir sama, tetapi membangun ruang dialog yang menghargai perbedaan. Kebijakan pembangunan tidak harus sama untuk berbagai daerah, tetapi berbasis prioritas kebutuhan.

Pemuda-pemudi masa kini dipanggil untuk bergerak melampaui sekat identitas, agama, atau kelas sosial. Gerakan mereka adalah gerakan kesadaran—menyatukan bangsa melalui empati, kolaborasi, dan semangat gotong royong.

Seperti pesan Bung Karno dalam Kongres Pemuda 1958, “Jangan kau pikir Sumpah Pemuda itu telah selesai. Ia baru permulaan dari perjuangan panjang.” Perjuangan generasi pemuda-pemudi berbeda sesuai dengan arus perkembangannya masing-masing. Era sekarang, pemuda-pemudi ditantang melawan kolonialisme baru di era post truth.

Etika Digital​​​​​​​

Ruang perjuangan pemuda kini tidak lagi di jalan-jalan atau kongres fisik, melainkan di ruang digital. Media sosial adalah ruang publik baru yang dapat mempererat sekaligus memecah. Karena itu, tanggung jawab pemuda dalam era digital tidak kalah besar dibanding generasi 1928.

“Bergerak untuk persatuan” hari ini berarti berani melawan ujaran kebencian, disinformasi, dan polarisasi politik yang memecah bangsa. Pemuda sejati adalah mereka yang menggunakan teknologi untuk memperkuat nilai kemanusiaan dan solidaritas, bukan sekadar mencari perhatian atau keuntungan pribadi. Pemuda-pemudi tidak boleh hanya mengejar citra, tetapi mengutamakan substansi kesatuan Indonesia.

Pemuda Jembatan Antarmasa

Di era global, mereka perlu menjaga akar kebangsaan sambil membangun sayap inovasi. Mereka tetap berpegang pada satu tanah air, Bahasa dan bangsa yaitu Indonesia.

Identitas Indonesia tidak akan hidup hanya dalam slogan, tetapi ketika para pemuda menerjemahkannya ke dalam karya nyata: dalam pendidikan, literasi, seni, kewirausahaan sosial, kompetisi olah raga, dan kepemimpinan yang jujur serta inklusif. Pemuda-pemudi berkarya sesuai talenta atau kompetensi masing-masing.

Persatuan Indonesia bukan hanya soal “hidup di tanah yang sama”, tetapi tentang berbagi tanggung jawab yang sama: untuk memelihara kedamaian, keadilan, dan kemanusiaan. Pemuda-pemudi dengan idealismenya harus menjadi penggerak dalam melawan intoleransi, ketidakadilan dan penindasan kaum miskin, lemah dan difabel.

Sumpah yang Terus Dihidupi​​​​​​​

Sumpah Pemuda tidak dimaksudkan untuk dihafal setiap tahun, melainkan dihidupi setiap hari. Sumpah pemuda juga bukan ungkapan indah didengar,tetapi benar-benar dibatinkan.

Pemuda 1928 bersumpah dalam semangat dan konteks melawan penjajahan. Pemuda 2025 bersumpah dalam semangat melawan keacuhan, perpecahan, dan kehilangan arah nilai. Pemuda era modernitas cair juga bergerak bersama melawan hoaks, disinformasi, kedangkalan makna dan kemalasan berpikir. Semua diperjuangkan untuk membangun Indonesia berbasis nilai-nilai luhur dan cinta Indonesia​​​​​​​

Sebagaimana diingatkan Bauman (Liquid Life, 2005), “Dalam dunia yang cair, hanya nilai dan cinta yang membuat manusia tetap bertahan.” Pemuda-pemudi dan semua elemen bangsa bergerak bersama berdasarkan budaya luhur dan cinta untuk mempertahankan Indonesia.

Menurut penulis, itulah makna terdalam dari tema tahun ini: “Pemuda Pemudi Bergerak, Indonesia Bersatu.” Bergerak bukan sekadar berpindah, tetapi menggerakkan hati dan nurani; bersatu bukan sekadar berdiri bersama, tetapi menyatukan arah bagi masa depan bangsa.

Sumpah Pemuda di era modernitas cair adalah tekad untuk menjaga kemanusiaan, memperkuat kebangsaan, dan terus bergerak dalam cinta akan Indonesia yang satu. Selamat Hari Sumpah Pemuda!(Kemenag)

*Pormadi Simbolon (pembimas Katolik Kanwil Kemenag Provinsi Banten)

Previous Post

Bupati Albarra Wujudkan Desa Mojopilang Bebas Rumah Tidak Layak Huni

Recent News

Sumpah Pemuda 2025 : Era Melawan Kolonialisme Baru

Sumpah Pemuda 2025 : Era Melawan Kolonialisme Baru

28 October 2025
Bupati Albarra Wujudkan Desa Mojopilang Bebas Rumah Tidak Layak Huni

Bupati Albarra Wujudkan Desa Mojopilang Bebas Rumah Tidak Layak Huni

28 October 2025
Koordinasi yang Efektif ASN Jadi Fondasi Keberhasilan Pelayanan Publik

Koordinasi yang Efektif ASN Jadi Fondasi Keberhasilan Pelayanan Publik

27 October 2025
Kuatkan Karakter Unggul, Ratusan Murid SMP YPM 1 Taman Ikuti Character Camp

Kuatkan Karakter Unggul, Ratusan Murid SMP YPM 1 Taman Ikuti Character Camp

27 October 2025

Stay Connected test

  • 23.9k Followers
  • 99 Subscribers

Browse by Category

  • Agama
  • Artikel
  • Berita
  • Budaya
  • Hadist
  • Infografis
  • Kegiatan
  • Kesehatan
  • Kisah Inspiratif
  • Kolom
  • Liputan
  • Olahraga
  • Pemerintahan
  • Pendidikan
  • Prestasi
  • Profil
  • Redaksi
  • Seni-Budaya
  • Tokoh
https://scienceenterprises.com/
https://space-ms.com/
https://aks-corp.com/
https://churchofelduce.com/
https://ka-bloom.org/
https://360tvdigital.com/
https://slatinoff.org/
https://88daysdocumentary.com/
https://mediavengers.com/
https://highseasfilm.com/
https://yellowribbonbooks.com/
https://kosmetyki-mineralne.com/
https://elpasoblanco.org/
https://homestylediary.com/
https://area-information.net/
https://boost2020.com/
https://citizenjanemovie.com/
https://zone-vx.com/
https://apkdigit.com/
https://supercarthailand.com/
https://skeletoncandles.com/
https://umhs-community.org/
https://aandbstories.com/
https://aeciodeverdade.com/
https://dosagardenny.com/
https://hotel-villadelisle.com/
https://howtodrivers.com/
https://kazzanyc.com/
https://markeyforcongress.com/
https://naturalhazards.org/
https://restaurantmarketingblog.com/
https://tudoparablogs.com/
https://indonesiabertanam.com/
https://gen22.net/
https://scientificfederation.com/
https://diarioleonense.com/
https://wingvote.com/
https://cheersjess.com/
Slot Thailand
https://gazebobkk.com/
https://xuperblog.com/
https://jongmee.com/
https://rentcarua.com/
https://tudorchoir.org/
https://tudorchoir.org/
https://tabanan.tabanankab.go.id/wp-includes/s777/
https://esptpd.pasuruankota.go.id/public/img/assets/

  • About
  • Advertise
  • Privacy & Policy
  • Contact

© 2025 JNews - Premium WordPress news & magazine theme by Jegtheme.

No Result
View All Result
  • Agama
    • Al-Qur’an
    • Hadist
  • Berita
    • Artikel
    • Makalah
  • Budaya
  • Pemerintahan
  • Pendidikan
    • Prestasi
  • Infografis
    • Kegiatan
    • Istilah
    • Mutiara Hikmah
  • Kesehatan
  • Olahraga
  • Sejarah
  • Tokoh
  • Redaksi

© 2025 JNews - Premium WordPress news & magazine theme by Jegtheme.

Are you sure want to unlock this post?
Unlock left : 0
Are you sure want to cancel subscription?