LIPUTANINSPIRASI, Sidoarjo — SMP Negeri 3 Porong setelah berhasil meraih penghargaan Adiwiyata Nasional dari Kementerian Lingkungan Hidup dan dari Kemenag yang ditetapkan sebagai SRC (School Religious Culture) di penghujung tahun 2025.
Kini pihak sekolah ingin menularkan ilmunya, menularkan strateginya dengan harapan para sekolah-sekolah lain yang juga termotivasi untuk meraih prestasi nasional tersebut.
Dituturkan oleh Kepala SMA Negeri 3 Porong, Amaliah, SS M.Pd di antaranya stragetinya yang telah dilakukan di sekolahnya, yakni telah melakukan transformasi lingkungan sekolah melalui pendekatan ‘Budaya Hijau’.
(1) Kepemimpinan Berbasis Lingkungan (Green Leadership);
(2) Sekolah mengintegrasikan kebijakan lingkungan ke dalam dokumen kurikulum sekolah (KTSP), sehingga pelestarian alam menjadi bagian dari materi pembelajaran di kelas, bukan sekadar kegiatan ekstrakurikuler.
(3) Inovasi Manajemen Sampah: Menginisiasi pengadaan alat pengolahan sampah modern dan sistem bank sampah sekolah yang melibatkan partisipasi aktif siswa, sehingga sekolah mampu meminimalkan pembuangan sampah ke TPA.
(4) Kemitraan Luar Sekolah dengan enjalin kerjasama dengan dinas terkait, komunitas lingkungan, dan wali murid untuk mendukung program penghijauan dan pengadaan bibit tanaman di sekolah.
Strategi Meraih SRC sekolah fokus pada penguatan karakter dan ekosistem spiritual,
(1) Pembiasaan Ibadah Terstruktur,
(2)menetapkan jadwal rutin untuk kegiatan keagamaan, seperti salat berjamaah, istighosah, dan literasi kitab suci sebelum jam pelajaran dimulai sebagai budaya wajib, bukan pilihan.
(3)Integrasi Akhlakul Karimah: Menerapkan program “Sapa Pagi” dan budaya 5S (Senyum, Sapa, Salam, Sopan, Santun) yang dipantau secara berkala melalui jurnal perkembangan karakter siswa.
(4) Modernisasi Literasi Agama: Memfasilitasi perpustakaan dan sudut baca dengan referensi keagamaan yang moderat dan menarik bagi generasi Z, guna memperkuat wawasan religius siswa. Manajerial yang dilakukan kepala sekolah adalah:
(1) Pembentukan Tim Task Force atau tim khusus (Pokja) untuk Adiwiyata dan SRC yang terdiri dari guru-guru kompeten, lalu memantau progresnya secara mingguan.
(2) Motivasi dan Apresiasi: Secara rutin memberikan apresiasi kepada siswa atau kelas yang paling bersih atau paling berdisiplin dalam kegiatan keagamaan, sehingga muncul semangat kompetisi yang positif antarwarga sekolah.(mad/aba)




