LIPUTANINSPIRASI, Sidoarjo– Pada Haflah Akhirissanah SMK NU Ketegan Sidoarjo, ada momen yang penuh makna dan refleksi budaya, yakni dengan meluncuran buku karya peserta didik berjudul “Petuah Luhur Sang Leluhur-Kisah Babat Tanah Desa di Kecamatan Tanggulangin Sidoarjo,” pada (28/6/2025) siang.
Buku tersebut merupakan hasil penggalian informasi mengenai pitutur, nasihat, serta nilai-nilai budaya turun-temurun dari 19 desa di wilayah Kecamatan Tanggulangin. Hadir dalam kesempatan tersebut, sejumlah tokoh penting dalam dunia pendidikan, mulai Ketua LP Ma’arif Sidoarjo H. Saifullah Asy’ari, jajaran BP3MNU (Badan Pelaksana Penyelenggara Pendidikan Ma’arif Nadlatul Ulama) Ketegan Tanggulangin, serta perwakilan Banom Desa Ketegan.
Prosesi peluncuran ditandai secara simbolis dengan pemukulan Gederang/band oleh tiga tokoh daerah, Ketua BPPPM NU, H. Bisri Mustofa, S.H., Syuriah NU Desa Ketegan H. Junaidi, S.Pd., dan Sekretaris Desa Ketegan, Abidul Mursid.
Kepala SMK NU Ketegan, M. Dzulfikar Fanani, S.Pd., menyampaikan apresiasi yang tinggi kepada siswa kelas 10 dan 11 atas dedikasi mereka dalam menyusun buku ini. “Buku ini adalah bentuk penghargaan terhadap sejarah dan budaya desa-desa di Tanggulangin yang akan sangat bermanfaat bagi generasi muda, khususnya para peserta didik kami,” ujarnya.
“Peluncuran ini bertepatan dengan Haflah Akhirissanah Angkatan Pertama SMK NU Ketegan, dan menjadi bukti nyata kontribusi peserta didik terhadap pelestarian sejarah serta kearifan lokal,” terang Pak Aan_sapaan sehari-harinya.
Waka Kurikulum SMK NU Ketegan Hj. Yustin Fatmawati, S.Pd., M.M., turut mengungkapkan rasa bangganya.
Menurutnya, pencapaian siswa ini merupakan hasil dari komitmen dan kerja keras luar biasa. “Makanya saya berharap akan ada cetakan lanjutan guna melengkapi informasi, dan menyempurnakan edisi pertama,” harapnya.
Adapun desa-desa yang menjadi sumber inspirasi buku ini meliputi, Desa Banjarsari, Banjarpanji, Penatarsewu, Sentul, Gempolsari, Ngaban, Kalitengah, Boro, Ketapang, Ketegan, Randegan, Ganggang Panjang, Kalisampurno, Kedensari, Kludan, dan Putat.
Peluncuran buku “Petuah Luhur Sang Leluhur” tidak hanya menjadi tonggak penting bagi SMK NU Ketegan Tanggulangin, tetapi juga menjadi langkah nyata dalam merawat akar budaya dan sejarah lokal. “Semoga karya ini menjadi inspirasi bagi generasi muda untuk terus menggali, mencintai, dan melestarikan warisan luhur leluhur mereka,” doa Pak Aan.(mad/aba)