LIPUTANINSPIRASI, Sidoarjo— Momentum Peringatan Sumpah Pemuda di SMA Islam Parlaungan Waru Sidoarjo menjadi program sekolah yang ditunggu-tunggu oleh para siswa, dengan memanfaatkan gelar karya, dan kreasi siswa dalam mewujudkan Profil Pelajar Pancasila melalui aktualisasi praktik P5 (Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila), pada (28/10/2024) siang.
Dimana setiap siswa dibagi berkelompok untuk menampilkan kreasi maupun kegiatan yang temanya sudah diberikan sekolah. Tema semester ini berkaitan erat dengan perayaan Hari Sumpah Pemuda yaitu Bhineka Tunggal Ika, sebab sambung dan sinergi dengan perayaan Kebhinekaan dan menjaga kearifan lokal.
Kepala SMA Islam Parlaungan Slamet, S.Si Gr, M.Pd menuturkan, kalau kegiatan ini untuk menguatkan, bahwa fokus dalam gelar karya ini adalah bagaimana kita harus mampu menjaga toleransi, dan menguatkan kebhinekaan sebagai warisan budaya yang harus dijaga. “Jadi bukan menjadi alasan perpecahan. Tapi harus jadi pemersatu,” tuturnya.
Fauzia Indah selaku guru Leadership di sekolah sekaligus Komite Sekolah, mengatakan bahwa gelar karya saat ini menjadi momentum mengenalkan kembali sejarah budaya yang mulai hilang tergerus zaman. “Misalnya, cerita Kepahlawanan, drama pentas Sarip Tambak Oso yang dimainkan siswa kelas XI,” katanya.
“Drama Kepahlawanan Sarip Tambak Oso menjaid drama favorit yang membanggakan di Sidoarjo dan harus dijaga semangat kepahlawanannya, dan bagaimana hormat dengan ibunya,” jelasnya.
Adapun acara gelar karyanya dimulai sejak pukul 7.00 WIB. Dimana seluruh civitas akademika diajak mensyukuri semangat Sumpah Pemuda para pahlawan terdahulu melalui khotimil quran. Seluruh siswa juga diajak mengenal kembali sejarah Sumpah Pemuda melalui beberapa lagu dengan penuh semangat, seperti Bangun Pemuda Pemudi, satu Nusa Satu Bangsa, dan Bagimu Negeri. Kemudian setiap kelas diberikan kesempatan menunjukkan kebolehannya dalam kreativitas dan kesenian.
Termasuk juga ada beberapa tampilan yang menarik, diantaranya Drama Kolosal Kepahlawanan Sarip Tambak Oso, Tarian Poco Poco, Pencak Silat, Drama Budaya Seni Transaksi dalam Sarung (Marosok, Budaya Transaksi jual beli ternak di Payakumbuh Padang Sumatra Barat) dengan balutan cerita Upin Ipin, tarian Nandak Ondel Ondel dari Jakarta yang dimainkan oleh guru-guru dan berbagai tontonan lainnya, sebagai warna dari gelar karya yang menggambarkan keragaman Indonesia.
Ziddan selaku Ketua OSIS SMA mengatakan bahwa kegiatan ini sangat berguna dan menambah literasi budaya di sekolah, dan dipastikan bisa menambah pengetahuan anak-anak tentang budaya apa saja di Indonesia. “Semoga tahun depan bisa ada warna lain dan cerita lain dalam perayaan Sumpah Pemuda tahun selanjutnya,” katanya.(mad/aba)