LIPUTANINSPIRASI, Sidoarjo– Sebelumnya Fareza Najwa Tsausan kelas XII-5 berhasil menembus Golden Ticket Unesa, kini lagi dua siswa SMA Negeri 1 Krian berhasil menembus Golden Ticket Unair Surabaya. Dialah Dewi Khusnul K kelas XII-5 dan Amanda Salsabila XII-4, yang diumumkan pada 20 Maret 2024.
“Saya percaya If we never try, we Will never know. Karena keberanian untuk mencoba suatu hal adalah kunci menuju kesuksesan yang lebih besar,” itulah ungkapan Dewi Khusnul, pada (22/4/2024) siang.
Ia mengaku sejak awal masuk SMA telah menanamkan pada diri, harus berani mencoba banyak hal. Salah satunya yaitu mencoba hal baru dari soft skill yang saya punya yaitu public speaking.
Dulu hanya berani mencoba kemampuan public speaking di tingkat sekolah dan kecamatan. Namun semenjak masuk SMA mencoba untuk keluar dari zona nyaman. Awalnya hanya lomba pidato, lanjut mencoba untuk memperluas ke lomba Orasi, debat dan puisi. Mulai tingkat sekolah hingga kabupaten hingga nasional.
“Alhamdulillah berkat kerja keras dan bimbingan dari pak Dista, saya bisa mendapatkan juara mulai dari kabupaten hingga nasional.
Tanpa saya sadari sertifikat yang saya dapatkan bisa menjadi modal untuk meraih universitas impian, Universitas Airlangga Surabaya,” ungkapnya.
Dengan menyertakan tiga sertifikat juara nasional yang saya dapatkan dan restu orang tua, keluarga serta bapak ibu guru. Saya berani melangkah untuk mendaftar Golden tiket Universitas Airlangga, dengan pendaftar sekitar 1000 pelajar.
Begitu juga diungkapkan oleh Amanda Salsabila, target saya setelah menjadi siswi SMA adalah keluar dari zona nyaman. Mencoba mengembangkan diri di bidang kepemimpinan sekaligus fokus di bidang akademik. Tanpa bekal pengalaman berorganisasi, saya memberanikan diri mengikuti seleksi pengurus OSIS. “Alhamdulillah saya terpilih dan mampu menjalani satu periode dengan baik. Meski demikian, rasa lelah dan bosan terus menyerang hingga pernah terlintas di pikiran bahwa tidak perlu melanjutkan organisasi sampai 2 periode,” keluhnya.
Namun dengan berbagai pertimbangan, saya yakin untuk tetap berorganisasi. Di periode ke-2, banyak hal tidak terduga terjadi. Tidak pernah terpikirkan bahwa saya akan menjadi Ketua OSIS dan bisa mengikuti Himpunan Musyawarah OSIS se Kabupaten Sidoarjo. “Dari situ, saya lebih melatih skill public speaking, menambah relasi, belajar menjadi pemimpin yang baik, dan bagaimana mengambil keputusan yang tepat,” ungkap Amanda.
Tanpa saya sadari, dua sertifikat ini menjadi tabungan saya untuk menggapai mimpi menjadi bagian dari Universitas Airlangga. Berangkat dari rasa pesimis dan kurang percaya diri jika hanya mengandalkan SNBP, saya memberanikan diri mendaftar Golden Ticket Unair dengan dua sertifikat kepemimpinan tersebut.
Tiba di hari pengumuman kandidat penerima Golden Ticket murni, 1 dari 57 penerima adalah saya. Alhamdulillah dan sangat tidak terbayangkan karena ada lebih dari 1000 pendaftar dengan berbagai macam prestasi. Tentunya hal ini berkat dukungan dan doa restu dari kedua orang tua serta Bapak/Ibu Guru.
“Alhamdulillah dan syukur yang tiada terkira kepada Allah SWT yang telah memberi nikmat dan kebahagiaan ini kepada saya. Tidak lupa terima kasih sebesar-besarnya kepada kedua orang tua,keluarga,dan bapak/ibu guru serta pembina OSIS atas dukungan dan doa restunya,” doanya.
Tentu di titik ini, teman-teman saya juga ikut andil, terima kasih banyak atas dukungan dan semangat yang kalian berikan. Semoga hal baik selalu menyertai dan apa yang menjadi mimpi kalian bisa terwujud. “Untuk adik-adik kelas saya, semoga tahun depan adalah giliran kalian. Fase sulit yang kalian hadapi hari ini adalah pintu menuju kebahagiaan di masa yang akan datang. Seperti kutipan lirik lagu dari penyanyi _Stacey Ryan_ “If we never try, how will we know?” ungkapnya.(mad/Aba)