LIPUTANINSPIRASI, Sidoarjo— Sekitar 130 santri Pondok Pesantren Bumi Sholawat Lebo Sidoarjo, yang merupakan siswa SMA Progresif terlihat sangat antusias mengikuti Safety Riding yang digelar Satlantas Polresta Sidoarjo, pada (7/5/2025) pagi.
Pelatihan ini diikuti santri usia 15 hingga 17 tahun, merupakan bagian dari program Pondok Pesantren Resik Tertib Lalu Lintas yang diinisiasi Polda Jawa Timur.
Para santri mendapatkan materi teori dan praktik berkendara sepeda motor secara aman, termasuk simulasi ujian praktik SIM C.
Kasat Lantas Polresta Sidoarjo AKP Jodi Indrawan menegaskan, kalau hari ini kami dari Satlantas Polresta Sidoarjo bekerja sama dengan RSU Anwar Medika dan Ponpes Bumi Sholawat mengadakan pelatihan safety riding.
“Kegiatan ini untuk melatih para santri agar bisa berkendara secara aman dan bertanggung jawab saat di jalan,” tegasnya.
Selain edukasi berkendara, peserta juga dibekali pelatihan pertolongan pertama saat terjadi kecelakaan di jalan. Materi tersebut disampaikan langsung oleh tim medis dari RS Anwar Medika.
“Ini bagian dari upaya preventif kami. Selain memasang papan imbauan, kami juga aktif melakukan pelatihan seperti ini. Meski angka kecelakaan di Sidoarjo tinggi karena padatnya kendaraan dan penduduk, kami tidak menyerah,” tegas Jodi Indrawan.
Ia menambahkan, program serupa akan terus dilakukan secara masif di seluruh pondok pesantren dan sekolah-sekolah di wilayah Kabupaten Sidoarjo.
“Karena jumlah santri cukup banyak, pelatihan akan dilakukan secara bergilir. Dua hingga tiga minggu ke depan kami akan kembali ke Bumi Sholawat untuk menyentuh santri lainnya,” tambahnya.
Sementara itu, Waka Bidang Kurikulum Internasional Sekolah Progresif Bumi Shalawat, Mochammad Iqbal Alfarisi S.S. M.M mengatakan, kegiatan Pondok Pesantren Road Safety ini sangat bermanfaat dan merupakan kesempatan langka.
“Biasanya para santri belajar mandiri berkendara motor kepada keluarga, namun hari ini langsung diajarkan oleh personel Satlantas, sehingga tahu betul bagaimana berkendara yang benar dan aman. Apalagi selain materi, para santri juga mengikuti praktik berkendara di lapangan,” tuturnya.
Salah satu santri, Zidane Arkan, Kelas 11 ICP II mengaku senang mengikuti materi pelatihan berkendara yang aman.
“Tadi saya praktik bermotor. Dengan arahan polisi, saya semakin tahu bagaimana berkendara yang aman di jalan raya. Ini sangat bermanfaat untuk nanti bila mengikuti ujian praktik saat mengurus SIM,” katanya.
Ia mengaku sangat terbantu dan antusias dengan adanya kegiatan tersebut.
“Menurut saya acara ini sangat bermanfaat, apalagi buat kita yang sebentar lagi memasuki usia 17 atau 18 tahun. Jadi tahu bagaimana berkendara yang aman dan apa yang harus dilakukan saat keadaan darurat,” ungkapnya.(mad/aba)