LIPUTANINSPIRASI, Sidoarjo— Bertepatan dengan peringatan HSN (Hari Santri Nasional) 2025 ini, SMK YPM 8 Sidoarjo telah memberikan motivasi kepada masyarakat, hal lebih penting untuk pelestarian alam yang sudah mulai panas ini.
Yakni dengan membuat lahan ‘Green Techno Park’ sebagai tempat untuk menyayangi, tempat untuk memulyakan tanaman-tanaman yang sudah langka.
Yang langsung diresmikan secara simbolis penandatanganan prasasti oleh Ketua YPM Sidoarjo Ir. Ahmad Makki, ST MT didampingi Kepala SMK YPM 8 Sidoarjo Dr. Kisyanto SM, SE MM pada (22/10/2025) siang.

Kisyanto juga mengucapkan terima kasih kepada YPM Sidoarjo yang telah membelikan lahan senilai Rp 6 M ini hanya untuk mengembangkan pendidikan anak-anak tentang pelestarian lingkungan.
‘Green Techno Park’ adalah sebagai tempat untuk menyayangi, tempat untuk memulyakan tanaman-tanaman langka. “Ada tanaman Juwet, pohon Rukem, pohon Mundu, Kedondong, Wuni dan yang lainnya. Termasuk juga ada kolam ikan, yang benihnya kita tabur bersama-sama,” jelas Kisyanto.
“Saya ucapkan terima kasih sekali karena YPM Sidoarjo tidak sekedar memberikan kontek pendidikan secara formal saja, tetapi juga memberikan pembelajaran terhadap lingkungan hidup,” ucap Pak Kis_sapaan akrabnya.
Dunia sekarang ini sudah sangat panas, kalau kita tidak memulai untuk tanam-tanam, kedepan kehidupan manusia akan banyak biaya, karena per rumah pasti butuh AC. “Tetapi kalau kita mulai sekarang berbuat sesuatu untuk kebaikan alam ini, Insya Alloh itu panas ini bisa terkurangi,” harapnya.
Jadi ‘Green Techno Park’ yang sangat sederhana ini bisa dimanfaatkan untuk proses pembelajaran pelestarian lingkungan kita. “Betul-betul dilakukan secara alami, makanya kita tidak menggunakan sarana listrik. Kami menggunakan tenaga matahari, tenaga angin dan tenaga air,” terangnya.
Sementara itu Ketua YPM Sidoarjo Ahmad Makki juga menegaskan kalau ‘Green Techno Park’ adalah sebuah bentuk kesungguhan kita untuk mengikuti pelajaran maupun perjalanan dari para ulama.
Dengan harapan anak-anak akan mampu mengikuti pelajaran sesuai dengan zamannya, generasi yang mampu dibutuhkan pada zamannya.
Dari hasil evaluasi kebutuhan kedepan yang paling urgent adalah tentang lingkungan hidup. “Makanya dengan lahan ini bisa memberikan bekal kepada anak-anak tentang lingkungan berkelanjutan itu seperti apa, dan bisa diterapkan seperti apa di lingkungan kerjanya. Sehingga dengan model pelestarian lingkungan itu tidak mampu digantikan oleh kecerdasan buatan,” tutur Gus Makki_sapaan akrabnya.
Mudah-mudahan dari semua ini akan terkumpul tiga poin kesuksesan, pertama ambisi, adalah untuk menjadikan sekolah green curiculum, karena di Indonesia juga belum ada sekolah green curiculum.
“Kedua imajinasi, sebagai konsep pembangunan untuk mewujudkan ‘Green Techno Park’ dan ketiga adalah keberuntungan smart hokky, keberuntungan yang bersifat bentuk proses terus menerus dan berkelanjutan,” terangnya.(mad/aba)





