LIPUTANINSPIRASI, Sidoarjo— Luar biasa, siswa SMK Negeri 2 Buduran Sidoarjo berhasil meraih Skor TOEIC (Test of English for International Communication) mencapai 970 mendekati sempurna yaitu 990. Dialah Muhammad Syamfiraas Akbar siswa kelas XII RPL (Rekayasa Perangkat Lunak), mendapatkan penghargaan 3 Besar Nasional serta Sertifikat yang ditandatangani langsung oleh Direktur SMK.
Prestasi ini menunjukkan bahwa Firaas memiliki keterampilan yang sangat baik dalam menggunakan bahasa Inggris, yang merupakan salah satu modal penting untuk menghadapi tantangan di era globalisasi saat ini.
Sertifikat bahasa Inggris, khususnya TOEIC merupakan salah satu tolok ukur keterampilan berbahasa Inggris yang diakui secara global.
TOEIC mengukur kemampuan individu dalam memahami dan menggunakan bahasa Inggris dalam konteks profesional dan sehari-hari, sehingga menjadikannya alat yang sangat berharga bagi mereka yang ingin meningkatkan prospek karier di perusahaan multinasional atau melanjutkan pendidikan ke luar negeri.
Di banyak negara, sertifikat TOEIC sering dijadikan syarat oleh perusahaan untuk merekrut karyawan yang mampu berkomunikasi dalam bahasa Inggris dengan lancar, terutama di sektor yang melibatkan komunikasi internasional.
Lantas, bagaimana cara mendapatkan skor TOEIC yang tinggi seperti Firaas ? Dalam kesempatan ini, Firaas berbagi tips dan strategi yang telah membantunya meraih skor 970 pada tes TOEIC.
Menurutnya, salah satu kunci utama adalah membiasakan diri menggunakan bahasa Inggris dalam aktivitas sehari-hari. “Kita bisa karena terbiasa, mulai saja dengan cara sederhana. Misalnya, dengan mengganti bahasa yang kita gunakan di ponsel dengan bahasa Inggris,” kata Firaas.
Ia katakan, kebiasaan kecil seperti ini dapat membantu meningkatkan pemahaman dan keterampilan berbahasa Inggris secara bertahap.
Firaas juga menyarankan untuk sering menonton video dan film berbahasa Inggris tanpa menggunakan subtitle, karena kebiasaan ini dapat melatih kemampuan mendengarkan (listening), memperkaya kosakata, dan meningkatkan kemampuan memahami konteks dalam bahasa Inggris.
“Kita juga bisa membiasakan untuk menonton video atau film berbahasa Inggris tanpa menggunakan subtitle. Jika kita konsisten, pasti kita bisa berhasil,” tambahnya.
Kepala SMK Negeri 2 Buduran, Dra. Mariya Ernawati, MM juga menuturkan dengan memiliki kemampuan berbahasa Inggris akan menambah kepercayaan diri bagi para siswa untuk berkomunikasi, baik regional maupun internasional.
“Oleh karena itu sekolah selalu mensupport untuk membimbing peserta didiknya, baik melalui intrakurikuler maupun ekstrakurikuler English Club,” tutur Bu Mariya_sapaan sehari harinya pada (6/1/2025) siang.
Perlu diketahui, Pemerintah melalui Direktorat Sekolah Menengah Kejuruan, Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah, turut mendukung upaya peningkatan kompetensi bahasa Inggris siswa SMK. Salah satu contoh nyata adalah program ‘Revitalisasi SMK’ yang diluncurkan sejak 2017, di mana pelatihan bahasa Inggris menjadi salah satu fokus utama.
Salah satu bentuk dukungan tersebut adalah melalui program sertifikasi kompetensi bahasa Inggris dengan TOEIC. Program ini dirancang untuk membantu siswa SMK memiliki sertifikasi yang diakui secara internasional, sehingga mereka siap bersaing di pasar global.
TOEIC sendiri merupakan asesmen dan sertifikasi yang dikeluarkan oleh badan internasional bernama Educational Testing Service (ETS), yang berbasis di Amerika Serikat. Sertifikat TOEIC memiliki reputasi yang sangat baik dan diakui secara luas oleh perusahaan dan institusi di berbagai negara.
Skor TOEIC berkisar antara 10 hingga 990, dan semakin tinggi skor yang diraih, semakin besar pula peluang untuk mendapatkan pekerjaan yang lebih baik atau melanjutkan studi ke luar negeri.
Dengan adanya program sertifikasi TOEIC ini, diharapkan para siswa SMK dapat meningkatkan keterampilan bahasa Inggris mereka secara signifikan. Selain itu, sertifikat TOEIC dapat menjadi bukti konkret atas kompetensi yang dimiliki, sehingga mempermudah lulusan SMK dalam mendapatkan pekerjaan atau melanjutkan pendidikan.
Program ini juga sejalan dengan upaya pemerintah untuk meningkatkan daya saing tenaga kerja Indonesia di kancah internasional.(mad/aba)