LIPUTANINSPIRASI, Sidoarjo— Tampilan seni bermain alat musik, Angklung dan Band yang diperankan anak-anak SLB Negeri Gedangan benar-benar piawai dan memukau serta mengharukan saat menyambut Tim SMP Negeri 1 Sedati Sidoarjo melakukan kunjungan untuk menambah ilmu, menambah wawasan tentang anak-anak Disabilitas, pada Kamis (30/1/2025) pagi.
Tim dari SMP Negeri 1 Sedati yang dipimpin langsung oleh Kepala SMP Negeri 1 Sedati, Ratna Diyah Mustikawati, S.Pd M.Pd didampingi Waka Kesiswaan, Waka Kurikulum, Waka Sarpras, juga koordinator pendidikan inklusi dan sebagian Pengurus OSIS disambut langsung Kepala SLB Negeri Gedangan, Miseri, M.Pd di Aula SLB Negeri Gedangan Sidoarjo.
“Sungguh sangat luar biasa tampilan anak-anak, dalam bermain alat musik Angklung sambil bernyanyi,” ungkap Ratna Diyah Mustikawati.
Bukan itu saja, dalam bermain alat musik band juga bagus sekali. Pemain drum dan organ yang diperankan anak-anak tunanetra sangat pas sekali. Begitu juga pemegang bas dan ritem serta vokalis juga sudah bagus. “Ini sangat luar biasa, kita belum tentu bisa bermain seperti mereka,” ungkap Ratna Diyah dengan penuh haru sambil meneteskan air mata.
Begitu menariknya tampilan anak-anak SLB Negeri Gedangan, hingga semuanya larut berjoget dan bernyanyi riang gembira, tidak terlihat sama sekali kalau yang main muaik anak-anak disabilitas. Bahkan siswa SMP Negeri 1 Sedati juga ikut bernyanyi, menyumbangkan dalam beberapa lagu.
Dalam sambutannya, Ratna Diyah Mustikawati mengatakan bahwa dalam kunjungannya ke SLB Negeri Gedangan ini masih butuh banyak belajar, karena pihaknya juga memiliki 12 siswa disabilitas.
“Agar kami punya gambaran, kami punya wawasan bagaimana 12 anak ini bisa mendapatkan layanan yang baik. Termasuk juga bagaimana cara mengelola kurikulumnya, karena tiap anak mempunyai perilaku yang berbeda-beda,” jelas Bu Ratna_sapaan akrabnya.
Sebelumnya Kepala SLB Negeri Gedangan Miseri mengucapkan terima kasih kepada SMP Negeri 1 Sedati atas kepercayaan kunjungannya. Ia juga menjelaskan kalau mengajar anak-anak istimewa itu susah mencari keistimewaannya dimana. Kalau bakat terpendam, sampai seberapa dalamnya. “Oleh karena itu yang bisa menemukan adalah para guru-gurunya, mereka sangat telaten dan sabar. Sehingga keistimewaan bisa eksplor hingga anak-anak betul-betul mendapatkan keistimewaan,” jelas Miseri.(mad/aba)