LIPUTANINSPIRASI, Sidoarjo— Sebanyak 400 siswa kelas XII SMA Negeri 1 Krian diajak berkunjung beberapa tempat-tempat Situs-situs Jawa Kuno, yang ada di wilayah Krian dan sekitarnya. Diantaranya ke Candi Dermo, Prasasti Kamalgyan dan Pabrik Gula Watu Tulis.
Kegiatan tersebut merupakan perwujudan P5 (Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila) dengan Tema Kearifan Lokal ‘Extraordinary Krian Sidoarjo’. “Kita berharap akan ada siswa- siswi, yang nantinya bisa menjaga dan melestarikan sumber daya alam, dan sumber daya lokal di wilayah Krian Sidoarjo dan sekitarnya,” harap Ika Listiawati, S.Pd selaku guru pendamping, pada Rabu (6/11/2024) siang.
City Toer di Pasar Keramat Pacet Mojokerto sedang pratik membuat kejarinan anyaman bambu
Ia katakan, kalau kunjungan ini merupakan rentetan kegiatan siswa, bermula dari narasumber yang memberikan sedikit wawasan mengenai sejarah di wilayah Krian pada era Jawa Kuno dan Hindia-Belanda, dilanjutkan dengan city tour.
“Jadi, saat city tour, siswa melakukan pengambilan video yang digunakan untuk minivlog, sebagai media untuk memperkenalkan ke masyarakat mengenai kearifan lokal,” jelas Bu Ika_sapaan akrabnya.
Menurutnya, kunjungan tersebut dengan persentase 50 persen City Tour di Pasar Keramat, Pacet Mojokerto, untuk pengambilan video tentang makanan tradisional. “Dan 50 persen City Tour di Candi Dermo, Prasasti Kamalagyan dan Pabrik Gula Watutulis, yang bertujuan untuk pengambilan video tentang tempat bersejarah di sekitar Krian,” katanya.
Kepala SMA Negeri 1 Krian, Dr. Imam Jawahir, S.Pd MM juga berharap setelah kunjungan ini, semoga dapat menumbuhkan kesadaran kepada siswa, agar selalu menjaga dan melestarikan sumber daya alam dan sumber daya lokal di wilayah Krian Sidoarjo dan sekitarnya.
“Selain itu, kita juga berharap siswa melakukan aksi nyata secara mandiri dan bertanggung jawab dengan menggaungkan kearifan lokal serta berkomitmen untuk selalu menjaga dan melestarikan kearifan lokal yang sudah ada,” harapnya.
“Sedangkan untuk video minivlognya dapat digunakan sebagai media publikasi ke masyarakat, agar masyarakat Krian dan sekitarnya bangga akan sumber daya alam dan sumber daya lokal yang ada,” tegas Imam Jawahir.(mad/aba)