LIPUTANINSPIRASI, Sidoarjo— Setelah mendapatkan pembelajaran secara teori di sekolah tentang bagaimana pengelolahan sampah yang baik dan benar. Ratusan siswa SMP PGRI 9 Sidoarjo melakukan kunjungan, untuk melihat secara langsung bagaimana proses pengolahan sampah di TPS (Tempat Pengolahan Sampah) Desa Banjarbendo Sidoarjo, pada Rabu (4/9/2024) pagi.
Mereka para siswa kelas 7 itu mendapat materi tentang pembiasaan cara mengolah sampah, juga tips dan trik bagaimana mengolah sampah. Termasuk juga diterangkan proses atau alur pengolahan sampah hingga mulai awal hingga akhirnya.
“Jadi kita terangkan proses sampah mulai dari rumah warga, yang langsung diambil oleh petugas kebersihannya di bawa ke TPS ini. Setelah itu dilakukan pemilahan, terus disortir ulang, hingga terdapat dua jenis sampah organik dan anorganik,” terang Suyanto Asmoro selaku Pendamping TPS dari DLHK Kabupaten Sidoarjo.
Lanjutnya, sampah organik dimasukkan mesin pencacah untuk dijadikan kompos yang bisa dimanfaatkan untuk pupuk. Sedangkan anorganik dibuang ke TPA (Tempat Pembuangan Akhir) Jabon. “Dari proses ini, yang dibuang ke TPA Jabon hanya sekitar 25-30 persen saja. Karena setelah dilakukan pengolahan, pengurangannya atau manfaatnya banyak sekali, sehingga sampah yang dibuang tinggal sedikit,” terang Suyanto.
Guru Pendamping Ririn Musholina, S.Pd juga menjelaskan kegiatan ini merupakan program P5 (Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila) siswa kelas 7 dengan Topik ‘Sampahku Adalah Tanggungjawabku’. Makanya anak-anak kami ajak ke lokasi secara langsung biar mereka mengerti bagaimana cara mengolah sampah di TPS. Bagaimana cara mengolah sampah organik dan anorganik, termasuk sampah-sampah P3 hingga disribusinya.
Saya harapkan, anak-anak bisa mengerti, bisa memahami cara mengolah sampah untuk menjaga lingkungan yang bersih dan sehat di sekitaranya. “Baik itu di sekolah maupun di rumah, atau juga dimana saja. Kalau di sekolah juga sudah tiga tong sampah yang langsung dipilah-pilah,” harap Bu Ririn_sapaan akrabnya.
Hal yang sama juga diungkapkan Guru Pendamping RA Dian Rahmiwati, SP juga berharap anak-anak lebih rajin untuk membuang dan memilah sampah dengan baik. Selama ini saat membuang sampah anak-anak kurang begitu disiplin.
“Terkadang masih sembarang, masuk dicampur antara sampah basah dan sampah kering. Kalau di sekolah kebanyakan ya sampah kering, jenis plastik atau dari minuman kemasan,” harapnya.
“Jadi setelah mereka mendapatkan ilmu di bangku sekolah, sekarang mereka bisa melihat secara langsung di TPS,” terangnya.
Nur Kasih siswi kelas VII mengaku senang bisa melihat secara langsung proses pengolahan sampah. Senang mendapatkan ilmu baru, selama ini buang sampah ya dimasukkan tong sampah yang ada di sekolah, belum tahu proses di TPS.
“Sekarang ini baru paham, manfaat sekali. Semoga saya dan teman-teman rajin membuang sampah di tempat yang sudah disediakan,” katanya.(mad/aba)