LIPUTANINSPIRASI, Sidoarjo— Ingin menambah pengelaman dan belajar bersama tentang IKM (Implementasi Kurikulum Merdeka) yang telah dicanangkan oleh pemerintah sekitar tiga tahun yang lalu. SMA Negeri 2 Batu, Malang melakukan studi tiru di SMA Negeri 3 Sidoarjo, pada Selasa (9/7/2024) pagi.
Kehadiran rombongan dari SMA Negeri 2 Batu yang dipimpin langsung oleh Waka Bidang Kurikulum Wiwik Sugiarti, M.Pd mewakili Kepala SMA Negeri 2 Batu Anto Dwi Cahyono, S.Pd diterima langsung oleh Kepala SMA Negeri 3 Sidoarjo H. Lamiran, S.Pd M.Pd yang didampingi Waka Bidang Kurikulum, Waka Bidang Kesiswaan dan Waka Bidang Humas, di Candra Kirana SMA Negeri 3 Sidoarjo.
Wiwik Sugiarti mengaku, walaupun dalam melaksanakan program IKM sudah berjalan cukup lama, namun pihaknya belum sama sekali melakukan studi banding ke sekolah lain. “Selama ini melakukan diskusi secara intern, dan berdiskusi dengan pihak lain saat ketemu di lokakarya atau yang lainnya,” akunya.
“Mudah-mudahan dengak kesedian SMA Negeri 3 Sidoarjo atas kehadiran kami dapat berdiskusi lebih lanjut terkait dengan IKM. Sehingga kita bisa sama-sama dalam menjalankan apa yang telah diamanahkan pemerintah kepada kita untuk membangun bidang pendidikan,” jelas Wiwik Sugiarti.
Kepala SMA Negeri 3 Sidoarjo, Lamiran juga menerima dengan senang hati atas kunjungan SMA Negeri 2 Batu, yang langsung memperkenalkan jajarannya satu per satu sebagai tim penggerak. Karena SMA Negeri 3 Sidoarjo sudah menjadi sekolah penggerak pada angkatan pertama, hingga saat ini sudah memiliki 6 orang guru penggerak.
“Saya ucapkan terima kasih juga karena telah memilih SMA Negeri 3 Sidoarjo untuk menjadi tempat ‘gethok tular’ atau tempat saling berbagi, yang sudah juga menjalankan program pengimbasan,” jelas Abah Lamiran_sapaan sehari-harinya.
Ia tuturkan untuk paparan akan ditugaskan kepada jajaran wakasek yang membidangi, termasuk di dalamnya tentang bagaimana membangun kualitas pembelajaran, bagaimana menguatkan karakter anak-anak di program P5 (Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila).
“Termasuk juga bagaimana membangun dan menguatkan komunitas belajar. yang pada intinya untuk meningkatkan layanan kepada anak-anak, agar dalam IKM betul-betul merasakan proses merdeka belajar atau makna merdeka belajar,” tuturnya.
Menurutnya, program sekolah penggerak tahun ini, akan menjalankan program sekolah pengimbasan. Diantaranya adalah tentang karakter, bagaimana membangun dan menguatkan karakter anak-anak dengan monitoring, pendampingan dan yang lainnya. “Dengan harapan tidak akan terjadi bullying di sekolah. Sehingga sekolah ini memiliki tujuan menjadi sekolah ramah anak, sekolah yang sehat, sekolah yang aman dan sekolah yang nyaman,” terangnya.(mad/Aba)