LIPUTANINSPIRASI, Sidoarjo— Ratusan guru sekolah dasar yang ada di wilayah Kabupaten Sidoarjo sangat antusias mengikuti pelatihan peningkatan kompetensinya, dengan harapan mereka nantinya bisa menjadi guru yang sangat profesional. Menjadi guru yang bisa membangkitkan motivasi para siswa-siswanya.
Kegiatan ‘Public Speaking for Teacher & Artificial Intelligence’ yang diselenggarakan oleh FKKG (Forum Kelompok Kerja Guru), prosesi pembukaannya oleh Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Kabupaten Sidoarjo, Dr. Tirto Adi, M.Pd pada Selasa (23 dan 24 Januari 2024) di Gedung PGRI Sidoarjo.
Hadir pula dalam kesempatan tersebut, Kepala Bidang Pendidik dan Tenaga Kependidikan (PTK) Slamet Riyadin, S.STP, M.HP dengan pemateri Setya Ardhianta, SE CEO Virtual Sekolah Innovative dan Inspiring Coach, juga A. Noegroho D Master Trainner. Hadir pula Ketua FKKG Sidoarjo Misdi, S.Pd
Ketua Panitia Kegiatan Sutikno, M.Pd menjelaskan kalau pesertanya sebanyak 300 guru, yang dilaksanakan dua hari, tanggal 22 dan 23 Januari 2024. “Tujuannya adalah untuk meningkatkan kompetensi dan kualitas guru agar bisa menjadi guru yang profesional,” jelas Sutikno.
Kepala Dikbud Sidoarjo Tirto Adi juga berharap dengan adanya pelatihan dini, peserta bisa menjadi guru yang hebat. Guru yang hebat adalah yang bisa menginspirasi anak-anak didiknya. “Tidak hanya pandai menyampaikan materi, tetapi bisa menyampaikan pesan dan kesan yang mendalam, membekas pada anak-anak didiknya,” harap Tirto Adi.
Sementara itu, salah satu pemateri Setya Ardhianta memberikan kemampuan wawasan tambahan bagi guru dalam hal public speaking. Termasuk juga dalam hal Artificial Intelligent, para guru ini juga kita bekali tentang teknologi-teknologi terkini untuk membantu proses pembelajaran menuju guru yang profesional.
Ia katakan kalau kondisi digitalisasi sekarang ini sudah sangat luas sekali, sehingga para guru ini harus semakin cakap dengan digital. Karena sangat membantu dalam proses pembelajaran di sekolah, serta dapat membantu aktivitas guru-guru yang terkait dengan belajar mengajarnya.
Setya Ardhianta juga menegaskan kepada para guru, dengan digitalisasi ini jangan sampai terjebak di dalamnya. Tetapi, justru kita yang harus menguasai digitalisasi tersebut. “Jadi bukan berarti guru harus pasrah dengan teknologi, tetapi mereka juga harus bisa mengendalikan untuk apa yang bisa dimanfaatkan dari AI itu,” tegasnya.
“Jadi kegiatan ini bukan sebuah program yang berhenti sampai di sini, tapi kita dalam tiga bulan kedepan akan terus membekali guru-guru untuk mendapatkan pengalaman dan inspirasi. Karena guru harus menjadi Inspiring, makanya akan kita terus lakukan secara berkelanjutan hingga bulan Maret 2024 mendatang,” pungkas Setya Ardhianta yang mantan Guk Sidoarjo.(mad/Aba)