LIPUTANINSPIRASI, Mojokerto – Musyawarah Guru Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam (MGMP PAI) SMP Kabupaten Sidoarjo kembali menggelar kegiatan Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (PKB) selama dua hari, pada 26-27 November 2025. Bertempat di Royal Hotel Trawas, Rabu(26/11/2025)
Ketua MGMP PAI SMP Sidoarjo, Mustakim, M. Pd.I menjelaskan, ‘Kegiatan ini bertujuan untuk memperkuat kompetensi guru PAI dalam menghadapi tantangan pendidikan modern. Pelatihan yang mengusung tema “Implementasi Pembelajaran PAI & BP yang Kontekstual dan Berkarakter di Era Society 5.0” ini diikuti oleh 145 guru PAI SMP/SMPN se-Kabupaten Sidoarjo’, tegasnya
Selain itu peserta dibekali materi yang relevan untuk mengintegrasikan nilai-nilai keagamaan dan budi pekerti dengan perkembangan teknologi dan kebutuhan karakter di era Society 5.0.tambahnya.
Guru PAI adalah Garda Depan Pembentukan Karakter Bangsa
Acara dibuka dengan kehadiran sejumlah tokoh penting di dunia pendidikan Sidoarjo, termasuk Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Kadis Dikbud) Sidoarjo, Dr. Sutirto Adi, M.Pd., Kepala Kementerian Agama (Kemenag) Sidoarjo, Drs. Mufi Imron Rosadi, M. El, Kasi PAIS, Pengawas Kemenag, Ketua MKKS SMP Sidoarjo, beserta tim pengembang MGMP PAI.

Dalam sambutannya, Dr. Sutirto Adi, M.Pd menegaskan peran krusial guru PAI. “Guru Pendidikan Agama Islam adalah garda depan pembentukan karakter bangsa. Arah pendidikan akan dibawa ke mana, kuncinya tergantung pada guru,” ujar Kadis Dikbud Sidoarjo.
Ia menekankan bahwa di tengah kemajuan teknologi, kebutuhan terbesar bagi siswa bukanlah sekadar kecerdasan, melainkan karakter mulia.
Kadis Dikbud juga menyampaikan apresiasinya dengan memaparkan beberapa prestasi dan keberhasilan yang telah diraih oleh dunia pendidikan di Kabupaten Sidoarjo.
Sementara itu, sebelum secara resmi membuka kegiatan. Kepala Kemenag Sidoarjo, Drs. Mufi Imron Rosadi, memberikan pesan mendalam kepada para peserta. Beliau mengingatkan bahwa profesi guru, khususnya guru agama, menuntut kesabaran yang ekstra.
”Masyarakat cenderung cepat menilai negatif ketika terjadi masalah. Namun, mereka sering tidak melihat dan tidak menyadari segala kebaikan yang telah ditanamkan dan diajarkan oleh guru di ruang-ruang kelas,” kata Drs.Mufi Imron Rosadi, memotivasi para guru untuk terus berjuang dengan keikhlasan.
Kegiatan PKB ini diisi oleh sejumlah narasumber berkompeten di bidang implementasi digitalisasi pembelajaran, serta pembuatan koding, dan penerapan Kecerdasan Artificial. (Ss/aba)





