LIPUTANINSPIRASI, Sidoarjo— Penasaran…..? Mari kita lihat capaian indikatornya, apa yang sudah dilakukan oleh Dikbud Sidoarjo hingga mendapatkan penghargaan tersebut ?
Perlu diketahui, Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) telah memberikan penghargaan kepada Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Kabupaten Sidoarjo sebagai Pemerintah Kabupaten dengan Indeks Capaian SPM (Standar Pelayanan Minimal) Pendidikan Terbaik 2025.
Prosesi penyerahan penghargaan diberikan langsung oleh Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, Prof Dr Abdul Mu’ti, Med kepada Dr. Tirto Adi, M.Pd (Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Sidoarjo), pada (26/5/2025) di Plaza Insan Berprestasi, Kemendikdasmen Jakarta.
Kepala Dikbud Sidoarjo Tirto Adi, menerangkan bahwa, Indikator penilaian SPM Pendidikan Daerah itu mencakup berbagai aspek, yang digunakan untuk mengukur kualitas layanan pendidikan di tingkat provinsi dan kabupaten/kota. Indikator utamanya adalah evaluasi tingkat kabupaten, adalah,
Angka Partisipasi Sekolah (APS), persentase anak usia 4-18 tahun yang bersekolah. APS 5-6 tahun Kabupaten Sidoarjo, mencapai 83,04 (2025). Sedangkan APS 7-15 tahun mengalami kenaikan dari 99,67 (2024) menjadi 99,84 (2025).
Kompetensi Literasi, yaitu kemampuan membaca dan memahami teks. Kompetensi literasi jenjang SD di Sidoarjo (2025) mencapai 91,21. Sementara, kompetensi literasi jenjang SMP mengalami peningkatan signifikan, dari 90,15 (2024) menjadi 93,71 tahun 2025.
Kompetensi Numerasi , merupakan kemampuan berhitung dan memahami konsep matematika. Kemampuan numerasi jenjang SD maupun SMP mengalami peningkatan signifikan. “Pada jenjang SD, kemampuan numerasi siswa SD Sidoarjo naik mencapai 89,87 (2025) dari 87,01 di tahun 2024. Kemampuan numerasi siswa SMP naik dari 86,62 (2024) menjadi 90,43 (2025),” njlentreh Tirto Adi pada (30/5/2025) pagi.
Proporsi Satuan PAUD Terakreditasi Minimal B, merupakan cerminan kualitas pendidikan anak usia dini.
Menurutnyat, di Kabupaten Sidoarjo, akreditasi satuan pendidikan (KB, PAUD, SPS/TPA/PKBM) yang kategori A (sangat baik) ada 291 lembaga (17,09 %), dan kategori B (baik) ada 684 lembaga (40,16 %).
“Jika jumlah lembaga PAUD sederajat dan PKBM di Sidoarjo ada 1.703, berarti tantangan kini dan ke depan adalah bagaimana ada upaya percepatan untuk menjadikan 124 lembaga (7,28 %) yang masih terakreditasi C (cukup) dan 604 lembaga (35,47 %) yang belum terakreditasi menjadi terakreditasi minimal B,” terangnya.
Ia uraikan lebih lanjut, untuk pertumbuhan Pendidik PAUD dengan Kualifikasi S1/D-IV, merupakan kualifikasi tenaga pendidik PAUD.
Kualifikasi pendidik PAUD di Sidoarjo yang telah menempuh jenjang pendidikan S1/S2 mencapai 69,71% (4.829 guru). Sementara, yang masih berkualifikasi diploma ada 4,62% (320 guru) dan kualifikasi SMA ada 27,04% (1.873 guru).
Termasuk juga tentang Iklim Keamanan, yaitu kondisi keamanan di lingkungan sekolah, yang mengalami peningkatan, baik jenjang SD maupun SMP. Iklim keamanan jenjang SD mencapai 79,43 (2025), naik dari tahun 2024 yang masih 76,80.
Iklim Kebinekaan, mencerminkan keberagaman dan toleransi dalam lingkungan pendidikan.
Iklim kebinekaan lingkungan pendidikan di Kabupaten Sidoarjo, jenjang SD mencapai 75,98 (2026) dan jenjang SMP mencapai 74,40.
Iklim Inklusivitas, menunjukkan kesetaraan akses pendidikan bagi semua kelompok masyarakat, juga mengalami peningkatan signifikan, baik jenjang SD maupun SMP. Di SD dari skor 60,02 (2024) naik menjadi 64,07 (2025). “Sementara, di SMP, iklim inklusivitas juga naik, dari 60,60 (2024) menjadi (63,46),” jelas Pak Tirto_sapaan akrabnya.
“Nah, indicator-indikator tersebut digunakan oleh pemerintah daerah untuk menyusun perencanaan pendidikan dan meningkatkan kualitas layanan pendidikan di Kabupaten Sidoarjo,” pungkas Pak Tirto.(mad/aba)