LIPUTANINSPIRASI, Lumajang – Upaya mewujudkan Generasi Emas Indonesia 2045 tidak hanya bertumpu pada pendidikan dan karakter, tetapi juga pada kualitas gizi yang diterima anak sejak dini.
Bupati Lumajang, Indah Amperawati, menegaskan komitmennya untuk memastikan seluruh anak di Kabupaten Lumajang memperoleh makanan bergizi yang aman, bersih, dan sesuai standar kesehatan nasional.
Komitmen itu ia sampaikan saat menghadiri Rapat Konsolidasi Pengawalan Program Makan Bergizi Gratis (MBG) se-Jawa Timur bersama Badan Gizi Nasional (BGN) di Gedung Jatim Expo Surabaya, Selasa (7/10/2025).
“Kami kepala daerah berkumpul bersama seluruh Kepala Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) dan para ahli gizi se-Jawa Timur untuk memperkuat pengawasan pelaksanaan program MBG. Ini bukan sekadar program bantuan, tapi investasi masa depan bangsa,” tegas Bunda Indah.
Menurutnya, langkah konsolidasi ini menjadi momentum memperkuat misi bersama: menjamin anak Indonesia tumbuh sehat, cerdas, dan tangguh. Untuk itu, setiap daerah harus memastikan pelaksanaan MBG berjalan tepat sasaran dan berkualitas, mulai dari perencanaan menu, pemilihan bahan pangan, hingga distribusi ke peserta didik.
“Tujuan kita satu, anak-anak harus mendapatkan makanan bergizi, aman, dan memenuhi standar kesehatan. Karena dari gizi yang baik lahir generasi yang kuat secara fisik maupun mental,” lanjutnya.
Dalam kesempatan itu, Bunda Indah menegaskan pentingnya pengawasan dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG). Setiap dapur, katanya, harus memiliki sistem pengolahan yang higienis dan memenuhi Sertifikat Laik Higiene Sanitasi (SLHS).
Ia juga meminta jajaran Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (Dinkes P2KB) Lumajang untuk melakukan pendampingan intensif terhadap pengelola dapur MBG agar kualitas pangan benar-benar terjaga dari hulu ke hilir.
“Kebersihan dan keamanan pangan tidak bisa ditawar. Setiap penjamah makanan wajib mendapatkan pelatihan khusus, dan setiap dapur harus diperiksa secara berkala,” tegasnya.
Kepala Dinkes P2KB Lumajang, dr. Rosyidah, menambahkan bahwa pihaknya sudah menyiapkan mekanisme uji kelayakan dapur MBG. Pemeriksaan tersebut mencakup uji sampel air, kebersihan alat masak, penyimpanan bahan pangan, hingga suhu penyajian makanan.
“Begitu ada penetapan kepala dapur atau penjamah makanan, kami langsung lakukan pelatihan dan pemeriksaan higiene. Semua dilakukan untuk memastikan anak-anak menerima makanan bergizi yang aman dan layak,” jelasnya.
Program MBG di Lumajang sendiri telah berjalan dengan melibatkan berbagai unsur, mulai dari tenaga gizi, PKK, hingga perangkat daerah. Pemerintah daerah terus berupaya memperkuat koordinasi lintas sektor agar standar mutu pangan dan distribusi berjalan merata di seluruh kecamatan.
Langkah ini sejalan dengan arah kebijakan nasional di bidang ketahanan gizi dan pangan, yang menekankan pentingnya kolaborasi daerah dalam memastikan asupan gizi anak terjaga secara berkelanjutan.
“Jika gizi anak baik, maka kualitas sumber daya manusia pun meningkat. Di situlah fondasi Generasi Emas 2045 dibangun,” pungkas Bunda Indah. (MC Kab. Lumajang/Ydc/An-m)