LIPUTANINSPIRASI, Malang – Lailatul Fithriyah Azzakiyah seorang aktivis perempuan. Dia adalah pengasuh Kajian Keislaman Muslimah Indonesia Diaspora. Ella, sapaan akrabnya, juga penulis buku Perempuan Menggugat, Al-Qur’an Menjawab.
Sejak kecil, Ella sudah aktif di kegiatan pengajaran Al-Qur’an yang diasuh Nenek – Kakek dan orang tuanya di tempat kelahirannya, Brondong, Lamongan, Jawa Timur. Saat kuliah di IAIN Sunan Kalijaga Yogyakarta dia juga aktif di kegiatan – kegiatan pembelajaran Al-Qur’an di masjid Syuhada’ dan Lembaga Pengembangan Tilawatil Qur’an, AMM Yogyakarta.
Pengalaman hidup di luar negeri bersama suami dan anak sulungnya, menjadi pengasuh Kajian Keislaman Muslimah Indonesia Diaspora serta pergaulan dengan masyarakat Muslim mancanegara membuat Ella tergerak ingin membagi pengalaman kehidupan beragama ini pada masyarakat sekitar. Ini pula yang mengantarkan Ella menemukan metode menghafal Al-Qur’an yang cukup efektif untuk dipelajari semua kalangan dan usia. Metode ini dikenal dengan TQT (Tahfizh Qur’an Tematik).
Santri program Tahfizh Qur’an Tematik yang diinisiasi oleh Laila, sudah sampai di manca negara. Semula pesertanya adalah teman – temannya selama di luar negeri. Teman – teman yang merasakan metode tahfizh TQT ini kemudian menularkan kepada teman – teman lainnya yang berada di luar negeri juga untuk belajar bersama metode TQT.
Diantara teman – teman Ella yang tersebar di beberapa negara seperti Singapura, Malaysia, Korea Selatan, Jepang, Thailand menjadi peserta aktif program TQT selama pandemi. Selain itu, teman – teman Ella yang telah berimigrasi ke UAE seperti Dubai, Abu Dhabi dan Arab Saudi juga bergabung dalam kelompok pengajian yang diasuhnya. Bahkan, Teman – teman ini juga saling berkoneksi berimigrasi ke Eropa seperti Belanda, Inggris dan Jerman juga tidak terlepas dari informasi mengenai TQT.
Kecintaannya pada kajian Al-Qur’an mengantarkan dia menemukan metode pengajaran Al-Qur’an yang cukup inovatif itu. Keistimewaan metode ini di samping menjadikan pembelajar mudah menghafal, juga memahami ayat yang dihafal.
Semula metode ini oleh Ella diterapkan kepada anak kandungnya dan selanjutnya kepada teman-temannya yang ingin belajar TQT bersamanya. Tak terkecuali para tetangga di lingkungan sekitar Ella tinggal juga sangat senang belajar bersama Ella dengan metode TQT ini.
Saat pandemi, muncullah ide untuk membuat kelas TQT yang mana para santrinya adalah teman-teman Ella di luar negeri. Kemudian jadilah kelas TQT internasional. Kajian yang dibuatnya itu sangat menyenangkan, sehingga peserta dari semua usia, anak – anak hingga lansia pun merasa nyaman belajar TQT bersama Ella.
Kini kegiatan sehari-harinya selain sebagai ibu rumah tangga dan mengasuh kajian TQT, Ella juga sebagai penyuluh Agama Islam di Kecamatan Dau Kabupaten Malang. Pada Tahun 2022, Ella lolos sebagai penyuluh yang penuh inovasi dalam mengajarkan Al-Qur’an di lingkungan sekitar dan teman-temannya. Ella mewakili Kemenag Kabupaten Malang untuk mengikuti seleksi Penyuluh Teladan, namun Ella lolos sampai tingkat ProVinsi saja.
Tahun 2024 ini, Ella kembali lolos sampai tingkat ProVinsi dan akan dilombakan lagi sampai tingkat Nasional bersama 7 rekan lainnya dari Jawa Timur. (Lfa/Kemenag)