LIPUTANINSPIRASI, Lumajang – Bazar Siaga yang digelar dalam rangka Peringatan Hari Pramuka ke-64 Tahun 2025 di Alun-Alun Lumajang, Kamis (21/8/2025), tidak hanya menjadi wadah kreativitas generasi muda, tetapi juga terbukti memberikan dampak nyata bagi perekonomian masyarakat.
Dengan menghadirkan 14 stand dari Kwartir Ranting (Kwaran) se-Lumajang, bazar ini menyajikan aneka produk khas daerah seperti makanan tradisional, minuman segar, keripik inovatif, bunga hias, hingga kerajinan tangan. Antusiasme pengunjung begitu tinggi, mencapai 11.300 orang, dengan perputaran ekonomi tercatat Rp52.955.000 hanya dalam satu hari.
Angka ini mencerminkan bahwa kegiatan Pramuka dapat berkontribusi langsung terhadap roda ekonomi lokal. Para orang tua, pelaku UMKM, hingga anak-anak Pramuka sendiri mendapat pengalaman bagaimana produk mereka bisa bernilai dan diminati masyarakat luas.
Ketua Kwartir Cabang (Ka Kwarcab) Gerakan Pramuka Lumajang, Yudha Adji Kusuma, menyampaikan bahwa Bazar Siaga ini bukan sekadar kegiatan seremonial, melainkan bagian dari penguatan ekonomi kerakyatan.
“Bazar ini mengajarkan generasi muda untuk mandiri, kreatif, dan berani berwirausaha. Perputaran ekonomi yang tercatat hari ini menunjukkan bahwa Pramuka dapat menjadi penggerak ekonomi rakyat, sekaligus memperkenalkan potensi lokal Lumajang kepada masyarakat,” ujarnya.
Menurutnya, kegiatan semacam ini memiliki dampak jangka panjang. Anak-anak sejak dini belajar manajemen usaha, melatih komunikasi dalam melayani pembeli, hingga memahami pentingnya inovasi produk. Bagi masyarakat, bazar ini menjadi sarana menghidupkan pasar lokal, memperluas jaringan usaha kecil, dan meningkatkan daya saing produk daerah.
Lebih jauh, semangat ekonomi kreatif yang lahir dari Bazar Siaga ini sejalan dengan misi Gerakan Pramuka, yakni membangun karakter bangsa melalui pendidikan nonformal yang aplikatif. Nilai gotong royong, kemandirian, dan kepedulian sosial tercermin dalam setiap transaksi jual beli yang dilakukan secara sederhana namun penuh makna.
“Dampak yang paling terasa bukan hanya angka perputaran uang, tetapi tumbuhnya kepercayaan diri anak-anak Pramuka dan meningkatnya kepedulian masyarakat untuk mendukung produk lokal. Inilah bentuk nyata dari ketahanan ekonomi berbasis komunitas,” tambah Mas Yudha.
Pemerintah Kabupaten Lumajang berharap kegiatan ini tidak berhenti sebagai perayaan tahunan, melainkan berkembang menjadi agenda rutin yang mampu memperkuat ekosistem ekonomi kreatif masyarakat.
Dengan demikian, Peringatan Hari Pramuka ke-64 menjadi bukti bahwa Gerakan Pramuka tidak hanya membangun karakter generasi muda, tetapi juga berkontribusi nyata dalam menggerakkan ekonomi rakyat dan memperkuat ketahanan bangsa. (MC/Lumajang/RAA/An-m/Kominfo)