LIPUTANINSPIRASI, Sidoarjo— Salah satu gerakan Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Sidoarjo yang sangat berdampak langsung kepada sekolah-sekolah dan masyarakat sekitarnya adalah “One School, One Innovation”.
Dari inovasi tersebut banyak sekolah-sekolah yang berdampak meraih prestasi. Mulai dari tingkat lokal, provinsi hingga nasional.
Akhirnya Kepala Dikbud Sidoarjo Dr. Tirto Adi, M.Pd pencetus “One School, One Innovation” membuahkan penghargaan tingkat nasional sebagai “The Best Inspiring Leader of Change and Professional Figure of the Year” dari Indonesia Achievement Center (IAC).
Sebuah lembaga independen yang berpusat di Jakarta dan berfokus pada pemberian penghargaan kepada individu, perusahaan, dan lembaga yang dinilai berkontribusi dalam kemajuan bangsa.
Prosesi penyerahan penghargaan dilakukan oleh Asisten Perekonomian dan Pembangunan, Drs. Trisaktiana, M.Si mewakili Gubernur DIY kepada Dr. Tirto Adi, M.Pd dan disaksikan Direktur IAC, Upi Kartika Prameswari.
Usai meraih piagam penghargaan Tirto Adi menuturkan, dalam memimpin Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Sidoarjo, selain melakukan inovasi bersama tim, juga membangun kemitraan dengan stakeholders (pemangku kepentingan) lain.
“Setiap awal tahun ajaran baru selalu mengingatkan guru, kepala sekolah, dan pengawas, agar sekolah terus berkarya melakukan “one school, one innovation” setiap tahunnya,” tuturnya pada (23/5/2025) pagi.
Berkat inovasi itu, para siswa, guru, kepala sekolah, pengawas, dan sekolah-sekolah di Kabupaten Sidoarjo, banyak yang meraih prestasi. “Tidak hanya tingkat kabupaten, tetapi juga prestasi tingkat provinsi, nasional dan internasional,” terangnya.
Ia uraikan, di tingkat Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, beberapa kali meraih penghargaan rekor MURI. Mulai dari Gerakan Membaca Serentak (MURI, 2016), penerbitan 567 judul buku karya murid dan Guru dalam satu tahun (MURI, 2022), dan pembuatan 4.674 konten video praktik baik murid belajar dan praktik baik guru mengajar (MURI, 2023).
Prestasi terbaru 2025, Kabupaten Sidoarjo (Dinas Dikbud ) meraih Kabupaten Terbaik se-Indonesia dalam uji kebahasaan yang diserahkan langsung Mendikdasmen kepada Bupati Sidoarjo, H. Subandi, SH, MKn, beberapa waktu lalu.
“Sebelumnya pada 2024, Kabupaten Sidoarjo merupakan kabupaten peringkat terbaik kinerja SPM se-Jawa Timur, dengan nilai 97,41,” ungkap alumni S1 dan S2 IKIP Surabaya ini.
Dalam membangun kemitraan, Dinas Dikbud Sidoarjo banyak bermitra dengan perguruan tinggi dan NGO (LSM) yang bergerak dalam dunia pendidikan. Diantaranya, bermitra dengan UNAIR menghasilkan SRG (Sekolah Responsif Gender). Berkolaborasi dengan PJI (Prestasi Junior Indonesia), Kabupaten Sidoarjo merupakan piloting pertama (2017) di tingkat Asia Tenggara dalam penerapan literasi finansial (cha-ching curriculum).
“Juga bersinergi dengan LSM Mutiara Rindang menghasilkan “Perpustakaan Ramah Anak”. Bekerja sama dengan Komunitas Seni-Budaya Brang Wetan melahirkan Sekolah Toleransi,” urai Pak Tirto_sapaan akrabnya.
Pak Tirto, memang identik dengan prestasi. Bahkan sampai mendapat sebutan “Bapak Literasi Sidoarjo”.
Selain mampu membawa lembaga yang dipimpinnya, mulai dari menjadi guru, kepala sekolah, sampai dengan Kepala Dinas Sosial dan Kepala Dinas Dikbud Sidoarjo, secara personal juga banyak mengukir prestasi. “Ini merupakan prestasi yang ke-31, sejak saya berkarir,” katanya.
Ia ceritakan, saat menjadi guru, tahun 2001, pernah Juara 1 tingkat nasional LKTI Integrasi Imtaq-Iptek. Tahun 2008, saat menjadi Kepala Sekolah, menyabet juara Kepala Sekolah Berprestasi tingkat nasional. Tahun 2012, dinobatkan sebagai peserta terbaik dalam Diklatpim 3 pejabat eselon 3 Kabupaten Sidoarjo.
“Dan, penghargaan tersebut saya dedikasikan kepada insan-insan pendidikan Sidoarjo, yang hebat dan luar biasa,” jlentreh mantan Kepala Dinas Sosial Sidoarjo.
“Oleh karena itu, saya menyampaikan terima kasih kepada Bapak Bupati, Ibu Wakil Bupati, dan Ibu Sekda yang telah memberikan ruang untuk melakukan inovasi dalam memajukan dunia pendidikan Sidoarjo,” ucap Tirto Adi.(mad/aba)