LIPUTANINSPIRASI Sidoarjo— Sekitar 1000 anak-anak dari 90 lembaga pendidikan di tingkat TK yang tergabung dalam IGTKI-PGRI (Ikatan Guru Taman Kanak-Kanak Indonesia-Persatuan Guru Republik Indonesia) Kecamatan Waru diajak untuk mencintai kedamaian melalui kegiatan pentas seni.
Sebelum dimulai Gebyar Pentas Seni yang bertemakan ‘Anak Indonesia Cinta Damai’ terlebih dahulu dibuka oleh Ketua IGTKI PGRI Kabupaten Sidoarjo Ifrochah, S.Pd.I M.Pd pada Kamis (30/1/2025) pagi, dan dilaksanakan hingga (31/1/2024) di Royal Plaza Surabaya.
Hadir pula dalam kesempatan tersebut, Ketua IGTKI PGRI Kecamatan Waru, Azizah, S.Pd.I M.Pd juga Pengawas TK Korwil Dikbud Kecamatan Waru, Anik Kartini, S.Pd M.Pd serta jajaran Pengurus IGTKI Kecamatan Waru, juga HIMPAUDI Kecamatan Waru.
Ifrochah menuturkan kalau kegiatan Gebyar Pentas Seni ini merupakan agenda rutin tahunan IGTKI Kecamatan Waru. Kegiatan seperti ini adalah momen terbaik untuk bisa menampilkan bakat-bakat terbaiknya. “Tentunya telah diasah di sekolah masing-masing melalui proses yang panjang, sehingga bisa ditampilkan hari ini secara maksimal,” tuturnya.
“Dengan penampilan-penampilan terbaiknya, akan menjadi anak yang kreatif, anak yang sportif, kolaboratif dan tentunya anak-anak yang cerdas. Oleh karena itu diharapkan anak-anak ini nantinya akan menjadi pemimpin-pemimpin yang terbaik dimasa yang akan datang,” harapnya.
Sementara itu, Ketua Panitia Gebyar Pentas Seni, Siti Mushoiyah, S.Pd menjelaskan kalau pentas seni ini diikuti sebanyak 90 lembaga TK se Kecamatan Waru, dan yang pentas sekitar 1000 anak. “Ini juga dalam rangka memperingati Hari Anak Kecamatan Waru,” jelasnya.
Pentas seni ini juga untuk menggali potensi anak-anak dalam berseni budaya, agar mereka terus semangat belajar. “Untuk tari yang ditampilkan temanya sudah ditentukan, dan silahkan mereka melakukan kreativitasnya sendiri-sendiri. Bisa tari kearifan lokal, fashion, nyanyi, puisi dan yang lainnya. Tampilan mereka dilombakan, yang dinilai oleh dewan juri,” pungkasnya.
Sementara itu suasana panggung yang dikreasi serba merah dengan lampu hiasnya menambah semangat anak-anak untuk menari tradisional, dipandu dengan kepiawaian badut yang lucu.
Diantaranya Tari Reog, Gambung Suling, Tari Rempang diperkuat dengan suara sound sistem yang menggema, sehingga sering terjadi sorak sorai pengunjung. Bahkan tak sedikit pengunjung mengabadikan dengan foto dan videonya.(mad/aba)