LIPUTANINSPIRASI, Sidoarjo— Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Kabupaten Sidoarjo merasa prihatin, karena ada beberapa peserta didik desabilitas belum terfasilitasi masuk ke SMAN/SMKN yang ada di wilayah Kabupaten Sidoarjo ini.
“Padahal, saya sering menyampaikan dalam setiap kegiatan yang terkait dengan PPDB atau lainnya, peserta didik desabilitas ini bisa masuk melalui jalur afirmasi. Jadi mereka hasus mendapatkan perhatian, mendapatkan lisensi,” tegas Kepala Dikbud Sidoarjo Dr. Tirto Adi, M.Pd saat mewakili Plt Bupati Sidoarjo membuka ‘Festival Seni Budaya dan Vokasi Istimewa’ di SLB Negeri Gedangan Sidoarjo pekan lalu.
Ia ungkapkan pada PPDB yang lalu ada 6 peserta didik desabilitas dari SMP yang tidak terfasilitasi masuk SMAN ataupun SMKN. “Jangan belum apa-apa sudah ditolak, yang penting diterima dulu, soal fasilitasi sarana dan prasana juga SDMnya bisa ditata kemudian. Kita punya SLB kita ULD, bahkan terapisnya hingga ke luar negeri,” ungkap Pak Tirto_sapaan akrabnya.
“Saya mendengar anak-anak tersebut sekarang ada dimana, infonya sekolah di swasta, karena tidak mampu sehingga SPPnya ‘nunggak’. Kalau sudah ada kejadian seperti ini terus siapa yang bertanggungjawab,” ungkap Pak Tirto_sapaan akrabnya.
“Saya minta tolong kepada pihak SMAN/SMKN dan para pengawas, nanti kalau ada anak terindentifikasi sebagai peserta didik penyandang desabilitas mohon bisa diterima. Kalau memang ekstrimnya tinggi bisa di SLB,” pintanya.
Oleh karena itu, mari tim inklusi dan pengawas bersama kepala dinas menelusuri, mencari keberadaan 6 anak tersebut. “Keenam anak tersebut sekolahnya dimana, supaya mendapatkan pelayanan pendidikan yang layak sebagaimana mestinya,” ajak Tirto Adi yang sangat merasa trenyuh.(mad/aba)