LIPUTANINSPIRASI, Sidoarjo — SMP Al Falah Deltasari Sidoarjo sukses menggelar Aksi Oke Spelfad 2024, sebuah ajang kreasi, seni, dan olah karya spektakuler di Unimas Distrik Waru, Sidoarjo, pada (12/10/2024).
Kegiatan tersebut, menjadi puncak dari rangkaian pembelajaran Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) bertema Bhinneka Tunggal Ika, sekaligus memperingati Bulan Bahasa dan Sumpah Pemuda. Gelaran yang dimulai pukul 15.00 WIB ini dibuka secara resmi oleh Direktur Lembaga Pendidikan Al Falah Surabaya, Jusa Indrawan.
Dalam sambutannya, Jusa Indrawan menyatakan apresiasinya terhadap karya yang ditampilkan oleh siswa. “Gelaran Aksi Oke ini tidak hanya menjadi ajang unjuk bakat, tetapi juga wujud nyata dari implementasi nilai-nilai Bhinneka Tunggal Ika dalam kehidupan siswa. Seni dan budaya adalah sarana penting untuk mempererat persatuan di tengah keberagaman,” ujarnya.
Kepala SMP Al Falah Deltasari, Gatot Purwanto, juga menekankan pentingnya acara ini sebagai wadah bagi siswa untuk berekspresi sekaligus memperkuat promosi sekolah. “Aksi Oke dan Pameran ini kita laksanakan untuk memberikan ruang bagi anak didik dalam berkreativitas, sekaligus sebagai sarana percepatan promosi PPDB sekolah kita,” tekan Gatot Purwanto.
Berbagai karya seni dari siswa kelas 7, 8, dan 9 ditampilkan dalam ajang ini, seperti shalawat banjari, ragam tari tradisional, tembang Jawa, musikalisasi puisi, lukisan, hingga eksplorasi permainan tradisional. Acara ini juga menarik perhatian ratusan pengunjung mall Unimas yang terlibat secara aktif menikmati setiap penampilan siswa dan mengunjungi booth pendaftaran PPDB yang menawarkan diskon khusus bagi calon siswa yang mendaftar di tempat.
Sebelumnya, SMP Al Falah Deltasari yang berlokasi di Jl Anggrek VI/40 Perum Deltasari Indah Waru Sidoarjo ini mengadakan pembelajaran P5 bertema Bhinneka Tunggal Ika selama sepekan, mulai 23-27 September 2024. Dalam pembukaan kegiatan tersebut, Gatot Purwanto menegaskan pentingnya menanamkan nilai-nilai persatuan dan toleransi. “Pembelajaran ini sangat penting dalam menumbuhkan kesadaran akan keberagaman dan kebersamaan di kalangan siswa. Meskipun berbeda-beda, kita tetap satu sebagai bangsa yang harus saling mengenal dan menghormati,” jelasnya, mengutip Surat Al-Hujurat yang relevan dengan tema ini.
Waka Kurikulum SMP Al Falah Deltasari, Al Musta’anu menambahkan bahwa tujuan pembelajaran P5 ini adalah untuk membangun karakter siswa yang mampu menghargai perbedaan. “Projek ini bertujuan menanamkan nilai-nilai Bhinneka Tunggal Ika dalam kehidupan sehari-hari siswa. Kami berharap mereka dapat menerapkan toleransi, solidaritas, dan cinta budaya dalam interaksi mereka, baik di sekolah maupun di luar,” ujar Al Musta’anu.
Para siswa juga turut merasakan dampak positif dari pembelajaran P5 dan pentas seni ini. Athalla Fairuz dari kelas 9.1 yang menampilkan pembacaan musikalisasi puisi bersama Safira Raihana dari kelas 9.2 mengatakan, puisi berjudul Simfoni Nusantara berisi keberagaman Indonesia mencakup banyak suku, agama, bahasa, dan budaya. Dengan semboyan bhinneka tunggal ika, Indonesia menghargai perbedaan sambil menjaga persatuan.
“Pembelajaran P5 ini membantu kami lebih memahami makna keberagaman. Bhinneka Tunggal Ika bukan hanya slogan, tapi harus diwujudkan dalam kehidupan sehari-hari. Pentas seni ini adalah salah satu cara untuk menunjukkan bahwa kami bisa menghargai dan merayakan perbedaan melalui seni dan budaya,” kata Fairuz.
Nabilah Khaira dari kelas 8.2 yang menampilkan tari kipas bersama 10 temannya nampak menikmati tarian dari Sulawesi Selatan itu.
“Pentas seni ini sangat menarik karena kami bisa menampilkan kebudayaan dari berbagai daerah. Ini juga membuat kami sadar bahwa sebagai pelajar, kami punya peran penting untuk menjaga dan melestarikan kebudayaan Indonesia. Saya senang bisa ikut serta dalam acara yang mempromosikan semangat kebersamaan,” kata Nabilah usai menari.
Sementara itu, Nabilah Kamelia dari kelas 8.2 bersama teman-temannya menampilkan berbagai dolanan tradisional seperti lompat tali, cublak suweng, dakon, bola bekel, dan rangka alu yang diiringi lagu-lagu tradisional dari musik ansambel. Tampilan ini banyak mendapatkan perhatian karena banyak penonton seperti terkenang akan masa kecil mereka.
“Kecil saya tinggal di Batam, saat melihat tampilan seperti tadi jadi teringat waktu tinggal di Sei Balai,” ujar Zunarsaf salah satu penonton yang hadir mengiringi putranya yang juga ikut tampil menari tari Olle Ollang dari Madura.
Ketua pelaksana Aksi Oke Spelfad, Aris Dwi Pambudi, mengungkapkan bahwa persiapan acara ini membutuhkan kerja keras dan perencanaan matang. “Kami berusaha mempersiapkan segalanya dengan maksimal agar acara ini dapat berjalan lancar dan menarik perhatian masyarakat luas. Antusiasme para pengunjung menunjukkan bahwa acara ini sukses dan bermanfaat bagi siswa dan sekolah,” jelas Aris.
Acara yang berlangsung hingga pukul 20.30 WIB ini berakhir dengan kesan penuh kemeriahan dari pengunjung dan peserta. Seluruh pengunjung menikmati berbagai karya seni yang ditampilkan, sementara para siswa merasakan kebanggaan atas partisipasi mereka dalam merayakan keberagaman budaya dan memperkuat semangat Bhinneka Tunggal Ika di tengah masyarakat.(mad/aba)