LIPUTANINSPIRASI, Sidoarjo— Hasil evaluasi hasil Dishub (Dinas Perhubungan) Sidoarjo bersama Honda keliling sekolah tingkat SMA dan SMK di wilayah Sidoarjo untuk melakukan Sosialisasi Safety Riding. Ditemukan 5 perilaku kegagalan dalam berkendara, khususnya bagi para remaja atau pelajar.
Kelima kegagalan itu dijelaskan Dishub Sidoarjo dan Honda saat Sosialisasi Safety Riding di SMA PGRI 1 Sidoarjo, pada (21/8/2024) siang.
Menurut Instruktur Safety Riding dari Honda, Hendrik Alam usai mengajari siswa dan guru SMA PGRI 1 Sidoarjo praktik berkendara yang baik dan benar sekaligus aman saat berkendara di jalan raya, diantaranya adalah, mereka sering gagal menjaga jarak aman dengan kendaraan di depannya. Gagal menjaga jarak dengan kendaraan sekitar, samping kiri kanan dan belakang. Ceroboh saat belok. Melebihi batas kecepatan, dan yang terakhir Ceroboh saat mendahului.
“Kelima perilaku kegagalan itulah yang sering diremehkan atau disepelekan anak-anak remaja atau setingkat pelajar sehingga sering terjadi kecelakaan,” jelas Hendrik Alam yang juga mantan pembalap Indonesia.
Kabid Dalkes Dishub Sidoarjo Wahyu Herison Made, S.STP M.HP juga menjelaskan kalau sosialisasi ini hanya sebagai bentuk mengingatkan kembali kepada anak-anak, jika memang kondisinya harus membawa sepeda motor harus mentaati aturan, seperti rambu-rambu Lalu Lintas, tertib dan disiplin jangan berkendara dengan zik-zak. Tentu akan mengganggu pengendara yang lain.
“Karena kecelakaan dipicu dari meremehkan, karena rutenya dekat, terus tidak menggunakan helm. Bahkan sering melanggar lalu lintas, hingga boncengan tiga juga masih ada saja, bahkan ada yang melawan arus. Sehingga data angka kecelakaan sepeda motor ini ranking tertinggi,” katanya.
Ia terangkan data kecelakaan yang melibatkan sepeda motor tercatat di Dishub Sidoarjo pada tahun 2022 sebanyak 2642 kejadian, tahun 2023 sebanyak 2742 kejadian. Ditahun 2024 mulai Januari hingga Juni sebanyak 1164 kejadian. “Jadi trennya terus meningkat. Jadi setelah paham dengan ilmunya berkendara di jalan raya, saya harap anak-anak bisa berhati-hati dan patuhi aturan lalu lintas,” harap Herison.
Sementara itu, siswa SMA PGRI 1 Sidoarjo Reynard Yen Sen kelas XII 4, usai praktik mengaku senang dapat pengalaman baru, yang bisa ditularkan kepada teman yang lain. “Kalau saya sudah lumayan menjalankan tata tertib di jalan. Namun bagi teman-teman kelas X dan XI yang belum paham, kegiatan seperti ini sangat perlu sekali,” kata Reynard yang bisa naik sepeda motor sejak SMP kelas 8.
Sekar Arum siswi kelas XI, juga mengaku senang dan seru, karena tahu cara berkendara yang benar. “Jadi sangat perlu sekali adanya sosialisasi dan praktik seperti ini,” ucap Sekar Arum yang mengaku bisa berkendara sepeda motor sejak SMP.(mad/Aba)