LIPUTANINSPIRASI, Sidoarjo — BKKBN (Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana) dalam mensosialisasikan program KEI (Komunikasi Edukasi dan Informasi) Bangga Kencana Bersama Mitra Komisi IX DPR RI telah dilakukan dengan berbagai macam penjelasan dari segala aspek. Termasuk bagaimana cara melaksanakan 1000 HPK (Hari Pertama Kehidupan).
Seperti yang telah dilakukan kepada para kader-kader KB serta ibu-ibu, pada Minggu (5/5/2024) pagi di Aula SMP Buana Waru, Jl. Kolonel Sugiono, Wedoro, Waru Sidoarjo.
Hadir dalam kesempatan tersebut, Anggota Komisi IX DPR RI Dr. Hj Arzeti Bilbina, M.A.P sebagai pembuka acara, juga Nyigit Wuni Amini dari BKKBN Jawa Timur dan Kabid KB dari Dinas P3AKB Sidoarjo Hary Djatmiko.
Menurut Arzeti dalam menerapka 1000 HPK diantaranya adalah mengapa para Cantin (Calon Pengantin) harus diperiksakan kesehatannya dahulu sebelum menjalankan pernikahan, karena hasil periksa itu akan diketahui kualitas kesiapan kandungan dan benar-benar sehat. Sehingga siap untuk hamil, dan nantinya akan melahirkan anak-anak yang sehat, cerdas tidak terjadi stunting. “Itulah salah satunya cara untuk mencegah terjadinya stunting di Sidoarjo, disamping juga harus dicukupi nutrisinya,” jelasnya.
Lanjutnya, tidak cukup sampai di situ, usai melahirkan banyinya pun juga harus diberikan perhatian. “Bayi harus diberikan asi murni selama enam bulan, hanya asi saja, karena asi itu sangat menyehatkan. Setelah enam bulan baru bisa diberikan makanan tambahan yang lain,” katanya.
Sementara menurut Nyigit Wuni Amini, bahwa yang dimaksud dengan 1000 HPK adalah fase kehidupan yang dimulai sejak terbentuknya janin pada saat kehamilan (270 hari) sampai dengan anak berusia 2 tahun (730 hari). Pada periode inilah organ-organ vital (otak, hati, jantung, ginjal, tulang, tangan atau lengan, kaki dan organ tubuh lainnya mulai terbentuk dan terus berkembang.
“Begitu juga saat bayi harus terus diperhatikan nutrisinya. Bahkan usai lahir selama enam bulan kedepannya harus diberi asi murni, artinya selama 6 bulan tidak boleh makan dan minum apa saja kecuali asi,” tegasnya.
Sementara itu, Kabid KB dari Dinas P3AKB Sidoarjo Hery Djatmiko meminta kepada masyarakat agar merubah perilaku kehidupannya, agar menjaga kesehatan perhatikan nutri serta hindari foktor-faktor penyebab terjadinya stunting.(mad/Aba)