LIPUTANINSPIRASI, Sidoarjo— Upaya menciptakan siswanya berperilaku yang sopan dan santun, berbudi luhur serta dalam sehari-harinya bernuansa sangat Islami. Kegiatan Pondok Pesantren di SMP Negeri 1 Sedati Sidoarjo diterapkan persis bagaikan di lingkungan pondok pesantren pada umumnya.
Pondok Pesantren yang diselenggarakan selama tiga hari, tepatnya 26 hingga 28 Maret 2024 tersebut betemakan ‘Berpuasa Menguatkan Karakter Muslim Melalui Ibadah Yang Sempurna’ dibuka langsung oleh Kepala SMP Negeri 1 Sedati Sidoarjo, Ratna Diyah Mustikawati, M.Pd pada (26/3/2024) pagi.
Kegiatan ini diharapkan anak-anak ada perubahan karakter, setelah mereka digembleng selama bulan puasa, dan Pondok Pesantren di sekolah mempunyai karakter yang lebih bagus dan lebih mantab yang bisa diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.
“Baik di rumah maupun di sekolah atau di lingkungan sekitar pergaulan mereka. Termasuk mereka bisa beradab sopan santun kepada guru, kepada orang tua, kepada teman. Semoga juga bisa memperkuat budi pakerti mereka,” harap Bu Ratna_sapaan akrabnya.
Sementara itu Ketua Panitia Pondok Pesantren SMP Negeri 1 Sedati, Ninik Yuliati, M.Pd menjelaskan, selain mengusung tema ‘Berpuasa Menguatkan Karakter Muslim Melalui Ibadah Yang Sempurna’ kegiatan ini juga menyesuaikan dengan visi sekolah ‘Beriman Bertakwa, Berkarakter, Berprestasi dan Peduli Lingkungan’.
Dalam Pondok Pesantren ini, kami menggembleng para siswa layaknya santriwan dan santriwati yang ada di pondok pada umumnnya. Jadi kami memang mendesain bagaimana anak-anak ini merasakan suasana di pondok. Bahkan dalam pemberian nama-nama kelas menggunakan nama surga, begitu juga nama kelompok kami beri nama tokoh-tokoh Islam.
“Termasuk guru pendamping juga memakai nama Musyrif/Musrifah. Namun yang lebih penting anak-anak harus merasakan puasa itu seperti apa. Apa yang harus dilakukan dan apa yang tidak boleh dilakukan. Mereka juga bebas dari HP/Gadget, tidak boleh membawa HP diperiksa sejak mulai ceck in. Jadi benar-benar steril dari HP dan benda-benda tajam,” jelasnya.
Ribuan siswa telah menjalani Pondok Pesantren mulai pagi hingga usai menjalankan shalat tarawih, diantaranya melakukan shalat dhuha dan istighosah, tadarus, takjil. “Yang paling menarik adalah setelah diberikan materi/tausiah, para siswa melakukan diskusi, pembahasan materi-materi tersebut,” terangnya.
Agar penanaman karakter yang baik kepada seluruh siswanya yang sebanyak 1.138 anak, maka bagi siswa yang non muslim juga diberikan kegiatan yang sesuai dengan agamanya masing-masing.(mad/Aba)