LIPUTANINSPIRASI, Sidoarjo — Dalam membangun karaktet siswa, SMPIT Insan Kamil Sidoarjo telah mengadakan kegiatan classmeet. Merupakan kegiatan untuk membangun karakter-karakter siswanya, sehingga diikuti oleh seluruh siswa kelas 7, 8 dan 9 dan dilaksanakan mulai tanggal 11-20 Desember 2024.
Adapun kegiatannya meliputi: menonton film ‘Tegar’ di Cenepolis Lippo Plazza Sidoarjo, membuat udeng pacul goang kelas 7, membuat batik ecoprint kelas 8, membuat batik tulis kelas 9, dan berbagai lomba yang diadakan langsung oleh OSIS SMPIT Insan Kamil Sidaorjo. Seperti story telling, pidato, adzan, debat, menulis cerpen, membuat majalah dinding, kebersihan kelas, dan lain sebagainya.
Kepala SMPIT Insan Kamil Sekardangan Sidoarjo, Farhur Rohman menuturkan kalau Classmeet tahun ini memang banyak kegiatan. Kegiatan tersebut semuanya kita harapkan untuk membentuk karakter para siswa SMPIT Insan Kamil Sidoarjo. “Meliputi karakter sabar, daya juang, tangguh, rapi, bersih, rasa empati, sportif, dan memcintai produk daerah melalui belajar membuat batik dan udeng pacul goang,” tuturnya.
Ia menambahkan, bahwa kegiatan menonton film yang berjudul ‘Tegar’ memiliki manfaat agar siswa mampu memiliki sikap empati, sabar, dan punya daya juang yang tangguh untuk menghadapi kehidupan. Film itu, mampu membuat para siswa merasa sedih dan tertarik dengan tokohnya yang mempunyai kekurangan tetapi semangatnya ingin sekolah yang sangat besar.
Menurutnya, anak-anak juga kita kenalkan kerajinan daerah yang yang ada di Sidoarjo melalui life skill membuat udeng pacul goang, batik tulis, dan batik ecoprint. Mereka dilatih oleh trainer-trainer dari Kampung Lali Gadget, Wonoayu. “Harapan kami sebagai seorang guru, anak-anak mampu mencintai dan bisa mengetahui cara membuat berbagai karya seni yang ada di Sidoarjo,” harapnya.
Bahkan di dalam pengerjaan batik tulis banyak pelajaran atau filosofi-filosofi yang bisa mereka ambil, yaitu ketelitian, kesabaran menggambar menggunakan canting, serta keindahan dalam membatik.
“Batik dan udeng pacul goang yang dihasilakan akan menjadi karya seni anak-anak. Udeng akan dipakai ketika kegiatan-kegiatan sekolah baik indoor atau outdor. Selain itu, batik yang dihasilakan akan dibuat taplak meja. Sehingga, hasil karya anak-anak bermanfaat untuk berbagai kegiatan,” katanya.
Ahmad, salah satu siswa yang megikuti pelatihan batik tulis mengaku senang bisa berlatih membuat batik. “Ini baru pertama kali aku mengikuti dan menjadi pengalaman yang berkesan. Walaupun saya sempat mengalami kesulitan dalam menggambar dengan canting, tetapi berkat kerja sama dan kesabaran akhirnya bisa menyelesaikan,” ungkapnya.
Afriza, Ketua OSIS SMPIT Insan Kamil mengatakan, kita susun lomba-lomba yang bisa dijadikan pula sebagai salah satu bentuk seleksi. “Jadi, ketika nanti ada lomba dari luar kita sudah punya data siapa siswa yang akan mengikuti lomba tersebut hasil dari siswa yang mendapatkan juara,” katanya.
Kegiatan classmeet pun ditutup dengan pentas seni yang menampilkan berbagai tampilan dari masing-masing kelas. Setiap kelas wajib mengeluarkan 1-2 penampil. Selain itu, pensi juga sebagai ajang mencari bakat-bakat seni atau pementasan.(mad/Aba)