LIPUTANINSPIRASI,Sidoarjo — Upaya memfasilitasi para guru dalam menjalankan IKM (Implementasi Kurikulum Merdeka) di sekolah. SMP Negeri 4 Sidoarjo telah meluncurkan Platform Komunitas Belajar Krida.
Sebuat website berisi tentang berbagaimacam praktik baik, dari semua guru SMP Negeri 4 Sidoarjo, dan menariknya website tersebut bisa diakses oleh semua kalangan. Sekaligus juga launching Tari Selaras.
Prosesi launching dilakukan langsung oleh Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Sidoarjo Dr. Tirto Adi, M.Pd didampingi Sekdis Ronny Yuliarnowarso, A.P.M.HP Kepala Bidang Mutu Pendidikan Dr. Netti Lastiningsih, M.Pd, Kabid GTK Slamet Riyadin, S.STP Pengawas Pembina Henik Umi Koyum, S.Pd M.Pd dan Kepala SMPN 4 Sidoarjo Lilik Sulistyowati, S.Pd M.Pd pada Sabtu (16/12/2023) pagi.
Kepala Dikbud Sidoarjo Tirto Adi memberikan apresiasi yang tinggi atas prestasi yang dilakukan SMPN 4 Sidoarjo. Ia mengungkapkan pandangan bahwa pengalaman positif yang dialami siswa tidak hanya menciptakan kenangan, tetapi juga menjadi modal sosial berharga untuk masa depan.
Menurutnya, kegiatan tersebut memainkan peran penting dalam menyimpan pengalaman positif dalam long-term memory siswa. “Ini tidak hanya tentang pendidikan formal, tetapi juga tentang membentuk karakter dan keterampilan sosial yang akan membantu mereka di kehidupan sehari-hari,” ujar Tirto.
Dia juga memuji rancangan kegiatan yang baik, terutama peluncuran Platform Komunitas Belajar Krida. Menurutnya, guru-guru yang menunjukkan praktik terbaik mereka dapat menjadi sumber inspirasi bagi rekan-rekan mereka dan sekolah lainnya.
“Kami mendorong kolaborasi antar guru dengan berbagi pengalaman baik melalui interaksi langsung maupun melalui pemanfaatan teknologi. Seperti video pembelajaran, guna memperkaya metode pembelajaran dan meningkatkan kualitas pendidikan secara menyeluruh,” terangnya.
Kepala SMPN 4 Sidoarjo Lilik Sulistyowati juga mengatakan, kegiatan tersebut digelar dengan tujuan memberikan pengalaman bermakna kepada seluruh warga sekolah, peserta didik, dan orang tua siswa.
Lilik menyebut tentang pentingnya meningkatkan profesionalisme guru dan memberikan layanan terbaik tanpa diskriminasi. “Apalagi SMPN 4 Sidoarjo merupakan sekolah inklusif,” tutur Bu Lilis_sapaan akrabnya.
Ia katakan, kalau peluncuran Tari Selaras ini merupakan simbol dari kesetaraan. “Sehingga siswa kami memiliki rasa toleransi tinggi dan menghargai perbedaan sebagai kekuatan bersama,” katanya.
“Jadi, Tari Selaras ini yang menggambarkan keselarasan atau kesamaan hak dalam memperoleh layanan pendidikan yang sama tanpa diskriminasi,” pungkas Bu Lilis.(mad/Aba)