Pada rakor yang diikuti seluruh TPPS baik tingkat kabupaten, kecamatan hingga desa ini, Bupati Mojokerto, Ikfina Fahmawati kembali menegaskan untuk terus meningkatkan sinergitas dengan berbagai lembaga untuk menekan angka stunting di Kabupaten Mojokerto.
“Dari pemerintah pusat saja, untuk menyelesaikan stunting ini telah dibreakdown ke banyak lembaga dan kementerian, sehingga kita juga harus terus berkomitmen dan meningkatkan sinergitas dengan berbagai pihak dalam penanganan penurunan stunting di Kabupaten Mojokerto,” ujarnya.
Tak hanya itu, Bupati Ikfina juga menekankan, TPPS harus fokus pada pendampingan ibu hamil dan balita. “Tolong fokus pada ibu hamil dan balita, ibu hamil dan balita ini harus terpenuhi kebutuhan gizinya,” tandasnya.
Orang nomor satu di lingkungan Pemerintah Kabupaten Mojokerto ini pun meminta agar TPPS di tingkat desa harus lebih aktif untuk melakukan pendampingan kepada masyarakat. Selain itu, pihaknya juga meminta TPPS di tingkat kecamatan untuk bisa memfasilitasi desa dalam menyiapkan rancangan anggaran untuk penanganan stunting.
Sementara itu, Sekretaris Daerah Kabupaten Mojokerto, Teguh Gunarko menyampaikan, saat ini Pemerintah Kabupaten Mojokerto telah berhasil menurunkan stunting dengan signifikan.
“Tahun 2021, stunting di Kabupaten Mojokerto tercatat 27 persen. Hasil dari kerja keras kita semua, kini angka stunting turun hingga di angka 11 persen,” jelasnya.
Teguh menekankan, seluruh TPPS harus tetap fokus dan terus berupaya menurunkan stunting agar mampu mewujudkan target yang sudah disampaikan Bupati Mojokerto.
“Seperti yang sudah ditargetkan Bupati Mojokerto, akhir 2024 nanti angka stunting Kabupaten Mojokerto harus bisa di bawah 10 persen. Kita semua harus tetap fokus dan terus berupaya,” tukasnya. (Khl;Foto:Luq/Ar/Kominfo).