LIPUTANINSPIRASI, Sidoarjo– SMP Islam Terpadu Insan Kamil (IT Inka) Sekardangan Sidoarjo sangat identik dengan Qur’ani School, yaitu sekolah yang berbasis Al Qur’an. Ini merupakan sebuah branding yang sanga luar biasa. Perlu dipertahankan dan perlu berbagi kepada sekolah-sekolah yang lain.
Itulah ungkapkan Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Sidoarjo, Dr. Tirto Adi, M.Pd saat memberikan arahan dalam ‘Pembekalan Akhir dan Pengukuhan Tahfidz Al Qur’an Siswa kelas IX SMPIT Insan Kamil Sidoarjo,’ pada Minggu (11/6/2023) padi di Gedung Rohmatul Ummah Sidoarjo.
Ia katakan, Dikbud sebagai wakil dari Pemerintah Kabupaten Sidoarjo sangat bangga dengan SMP IT Inka Sekardangan Sidoarjo, karena mampu membimbing anak-anaknya menjadi tahfidz yang sangat luar biasa, minimal 5 juz. Bahkan ternyata banyak sudah melebihi target yang telah ditentukan, ada yang 10 juz, 15 juz, 20 juz hingga ada 6 siswa yang sudah hafal hingga 30 juz. “Oleh karena itu, Branding sebagai sekolah yang berbasis Al Quran tidak salah bagi SMPIT Insan Kamil Sidoarjo,” ungkap Tirto Adi hingga terharu.
Menurutnya, SMPIT Inka ini merupakan sekolah Fullday School, tetapi lulusan-lulusannya sama dengan lulusan pondok pesantren. “Ini yang sangat luar biasa. Sehingga saya berharap sekolah-sekolah lain yang ada di Sidoarjo ini bisa mereplikasi program kegiatan yang baik ini, betapa indahnya lulusan pendidikan di Sidoarjo,” harap Tirto Adi yang disambut applause para wali murid yang hadir.
Mereka yang sudah tahfidz dengan 15 juz lebih menerima beasiswa tabungan amal salah 2023 dari sekolah. Yakni ada 4 siswa yang hafal 15 juz, 5 siswa hafal 16 juz, 1 siswa hafal 18 juz, 1 siswa hafal 27 dan ada 6 siswa yang hafal 30 juz.
Sementara untuk prosesi penyerahan tanda kelulusan atau Ijazah diberikan langsung oleh Kepala SMPIT Insan Kami Sekardangan Sidoarjo, Ustadzah Ani Qothul Uhbah, S.Pd dengan didampingi para Waka Kurikulum dan para Wali kelas siswa masing-masing.
Direktur YPIT Insan Kamil Sidoarjo Moh. Choirul Anam, S.Pd.I menjelaskan kalau tahfidz ini merupakan program unggulan untuk semua siswa. Dalam penerapannya ada dua pola regular, minimal 5 juz. Sebagai kelanjutan dari SD, kalau SD minimal 2 juz atau 3 juz bahkan ada anak-anak yang berhasil 7 juz hingga 9 juz. “Inilah yang kita garap melalui program akselerasi dengan harapan minimal 15 juz, ternyata ada yang bisa mencapai 30 juz,” jelas Choirul Anam.
Lanjutnya, jadi sebelum 30 juz ini orang tua kita kumpulkan berkoordinasi bahwa anak-anak layak terprogram hinggal 30 juz. “Kalau mengandalkan di sekolah jelas tidak mungkin, karena bukan pondok pesatren. Dengan harapan ada solusi di rumah, ada kelanjutan serta dukungan dari orang tua. Sehingga anak dan orang tua yang sudah siap menuju 30 juz langsung kita lakukan MoU,” tegasnya.(mad)