LIPUTANINSPIRASI, Sidoarjo— Banjir yang melanda hampir seluruh ruang kelas di SMP Negeri 2 Tanggulangin Sidoarjo, yang mencapai 20 -50 cm kini sudah mulai surut, hanya tinggal di beberapa bagian teras dan halaman sekolah saja. Meskipun dalam kondisi tergenang air, namun proses pembelajarannya masih tetap berlangsung.
Kondisi tersebut terlihat saat Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Sidoarjo Dr. Tirto Adi, M.Pd melakukan Sidak ke lokasi. Didampingi Kepala Bidang Mutu Pendidikan Dr. Netty Lastiningsih, M.Pd serta Kepala SMPN 2 Tanggulangin Sukardi, S.Pd M.Pd langsung keliling memantau kondisi ruang-ruang kelas dan melihat proses pembelajaran para siswa, pada Selasa (14/2/2023) tadi pagi.
Usai keliling memantau kondisi, Tirto Adi menuturkan kalau proses pembelajarannya masih bejalan dengan baik, masih berlangsung dengan menggunakan sistem Daring untuk kelas VII dan kelas VIII secara bergantian. Tetapi bagi kelas IX mereka tetap masuk seperti biasanya, karena masih ada sekitar 7 ruang kelas yang masih bisa ditempati dari 21 ruang kelas yang ada. “Dengan melihat langsung kondisi ini saya berharap, jangan sampai ada siswa yang tidak bisa belajar. Ternyata setelah saya pantau, alhamduillah mereka masih belajar dengan baik, walaupun tidak bisa maksimal,” tuturnya.
“Termasuk juga ada yang menempati di masjid sekolah, jadi bukan di masjid kampung. Hingga saat ini masih bisa dimanfaatkan untuk pembelajarannya. Alhamudulillah tidak sampai mengungsi. Masih aman untuk belajar, kondisi banjirnya sudah menurun tinggal di beberapa teras dan di halaman sekolah yang belakang,” tuturnya.
Menurutnya, solusi jangka pendek pihaknya akan memberikan sepatu boots untuk semua siswa, guru maupun tenaga kependidikan lainnya. “Saya sudah mengajukan anggaran sekitar Rp 94 juta. Dan Alhamdulillah sudah cair, tinggal membelajaran,” jelas Tirto Adi.
Disamping itu, kami juga sudah koordinasi dengan pihak Dinkes, dalam hal ini Puskesmas Tanggulangin juga sudah turun untuk memeriksa anak-anak yang sudah mengalami gangguan akibat banjir, gatal-gatal maupun yang lainnya. “Insya Alloh kesehatan anak-anak juga sudah mulai dipantau, termasuk kesehatan bapak ibu gurunya juga sudah terpantau dengan baik,” katanya.
Sementara itu, Kepala SMPN 2 Tanggulangin Sukardi menambahkan kalau jumlah siswanya sebanya 661 anak. Proses pembelajarannya kami masih memanfaatkan ruang-ruang ada. Misalnya kami menggukan ruang Lab, ruang Perpustakan begitu juga untuk masjid juga kita gunakan untuk belajar. “Hal itu dilakukan memang untuk memberikan solusi pembelajaran tetap berjalan dengan baik, ” tegas Sukardi.(mad)