LIPUTANINSPIRASI, Mojokerto – Bupati Mojokerto, Ikfina Fahmawati gencar mengampanyekan ‘Jumat CERIA’. ‘Jumat CERIA’ sendiri merupakan salah satu dalam menanggulangi stunting. Berbeda dengan biasanya, salah satu langkah percepatan penanganan stunting ini menyasar perempuan remaja yang masih duduk di bangku Sekolah Menengah Akhir (SMA) sederajat.
Program ‘Jumat CERIA’ sendiri merupakan salah satu akronim, yakni Cantik, Energik, Rajin, Inovatif, Aktif. Dalam program ini, Pemerintah Kabupaten Mojokerto mengajak seluruh remaja putri yang merupakan calon ibu untuk bersama-sama membiasakan minum tablet tambah darah.
Tak sendiri, pelaksanaan Jumat CERIA kali ini, Bupati Ikfina didampingi Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Mojokerto, dr. Ulum Rokhmat Rokhmawan, juga Kepala Cabang Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur wilayah Mojokerto Raya, Trisilo Budi Prasetyo, Forkopimca dan UPT Puskesmas wilayah kerja Trowulan serta Tawangsari.
“Kenapa Jumat CERIA? Kita ambil hari Jumat untuk memudahkan kita untuk mengingat, hari apa kita harus meminum tablet tambah darah,” ungkap Bupati Ikfina saat mengampanyekan ‘Jumat CERIA’ di SMKN 1 Trowulan, Jumat (4/11).
Tak jauh berbeda dengan apa yang disampaikan Bupati Ikfina saat sosialisasi terkait stunting seperti biasanya, Ikfina menjelaskan, betapa pentingnya seorang perempuan di usia produktif harus rajin mengonsumsi tablet tambah darah.
“Pada dasarnya, manusia itu selama tiga bulan sekali, secara otomatis sel darah merahnya itu akan berganti yang baru. Terlebih perempuan, selain sistem tubuh itu, perempuan setiap bulannya juga menstruasi, sehingga darah yang dikeluarkan cukup banyak,” jelasnya.
Untuk mencegah stunting, lanjut Ikfina, seorang perempuan tidak boleh sampai anemia atau kekurangan darah. Hal ini mengingat sel darah merah merupakan salah satu alat transportasi dalam tubuh yang berfungsi untuk mendistribusikan sari makanan, oksigen dan lain sebagainya secara merata dalam tubuh.
“Maka dari itu, pada program ini, kami berharap, kalian semua sebagai calon ibu nantinya, mulai saat ini sudah tidak terbiasa mengalami anemia. Karena nanti ketika menjadi ibu, kalau sedang hamil, itu tidak boleh sampai kekurangan darah. Itulah yang menyebabkan sari makanan, gizi dan kebutuhan janin lainnya tidak bisa sampai dengan maksimal ke janin,” terangnya.
Tak hanya untuk mengantisipasi stunting sejak dini, Bupati Mojokerto yang memiliki latar belakang dokter ini pun menyampaikan, pentingnya tidak mengidap anemia selain untuk mengatasi stunting, juga berpengaruh terhadap kegiatan sehari-hari. Terlebih, para pelajar yang saat ini tengah fokus menimba ilmu.
“Kalau orang anemia itu, konsentrasinya mudah turun. Karena oksigen yang di dalam tubuh tidak terkirim maksimal ke otak, karena anemia tadi. Jadi jangan sampai anemia, sehingga kalian saat belajar di kelas bisa konsentrasi penuh,” imbuhnya.
Ikfina juga menjelaskan, makanan-makanan apa saja yang kaya akan zat besi. Zat besi merupakan salah satu yang dibutuhkan tubuh manusia untuk produksi sel darah merah. “Paling kaya akan zat besi adalah hati, 100 gram hati mengandung 66 miligram zat besi. Sedangkan tubuh kita setiap harinya hanya membutuhkan 15 miligram zat besi,” jelasnya.
Untuk diketahui, stunting merupakan salah satu kasus yang menjadi konsentrasi nasional. Pemerintah pusat telah menargetkan percepatan penurunan stunting didukung seluruh pemerintah skala daerah. Hal ini tentunya bertujuan untuk menyiapkan generasi emas untuk Bangsa Indonesia lebih baik di kemudian hari. (Khl;Foto:Luq/Ar/kominfo).