LIPUTANINSPIRASI, Sidoarjo – Luar biasa, siswa kelas bawah kini sudah tidak punya rasa takut lagi akan materi pelajaran. Mereka justru selalu siap apabila ada beberapa pertanyaan dari gurunya. Mereka juga berebut dengan mengacungkan jari telunjuknya untuk tampil kedepan, menjawab pertanyaan dan bermain peragaan-peragaan pembelajaran langsung bersama teman-temannya.
Kepala Dinas (Dikbud) Pendidikan dan Kebudayaan Sidoarjo Dr. Tirto Adi M.Pd pun tertegun saat melihat kondisi tersebut. Sambil menggelengkan kepala, sembari berkata “Inilah cara pembelajaran yang sesungguhnya. Anak-anak tidak mempunyai rasa takut, tidak minder. Bahkan berebut untuk siap-siap menjawab dan bermain bilangan. Sungguh luar biasa efek dari penerapan IKM (Implementasi Kurikulum Merdeka) di SDN Gelam 2 Candi Sidoarjo ini,” ungkap Tirto Adi saat berkunjung bersama TIM INOVASI (Inovasi Untuk Anak Sekolah Indonesia) Jatim, pada (20/10/2022) lalu.
Ia tegaskan prosesi pembelajaran secara aktif memang sudah dilaksanakan di SDN Gelam 2 Candi. “Ya pembelajaran seperti inilah yang kita harapkan. Kerjasama anak-anak terbentuk, kreativitas anak terbentuk. Mereka belajar dengan tenang, mereka belajar dengan senang. Semua itu bisa berjalan sangat alami,” jelasnya.
“Saya apresiasi yang tinggi kepada gurunya, Bu Endang yang mengajar kelas dan Bu febi yang mengajar kelas. Ya inilah pembelajaran yang kita harapkan. Semoga ini berkembang di sekolah-sekolah yang lain,” harap Tirto Adi yang didampingi Kabid Mutu Pendidikan Dr. Netti Lastiningsih M.Pd.
Endang Kusniati, S.Pd guru kelas bawah SDN 2 Gelam 2 Candi Sidoarjo menjelaskan sebuah pelajaran PKn yang dikemas dengan permainan, gunanya agar anak-anak mampu untuk mengenal sila-sila Pancasila, termasuk logo-logonya, bunyinya, lambangnya, sekaligus pengamalannya yang diterapkan dalam perbuatan sehari-hari. Kalau dikaitkan dengan P5 (Program Penguatan Profil Pelajar Pancasila) berarti masuk dalam mandiri dan bergotong-royong. Karena mereka cara mengerjakannya bergotong-royong dalam kelompok.
Jadi saya jelaskan terlebih dahulu esensi materinya, yaitu tentang Pancasila. Setelah mereka tahu kalau sila pertama itu lambangnya adalah bintang, dan bunyinya, amalannya termasuk contoh-contohnya. Sehingga anak-anak tinggal mempraktekkan langsung pembelajaran Inovatif yang saya beri nama KOKIPA (Koki Pancasila). “Hasilnya sangat efektif, kalau dengan permainan anak-anak sangat senang sekali,” jelasnya.
Sementara itu, Febina Indahyani, S.Pd guru kelas 4 SDN Gelam 2 Candi Sidoarjo mengatakan kalau dirinya lagi mengajarkan pelajaran tentang Majas Personifikasi materi kelas 4 mata pelajaran Bahasa Indonesia. “ bermain gelinding bola atau gelinding Majas Personifikasi. Mereka bermain dengan menggelindingkan alatnya, terus ditemukan Majas Personifikasi atau bukan. Kalau mereka bisa langsung mendapatkan hadiah yang sudah di sediakan,” katanya.(mad)