LIPUTANINSPIRASI, sidoarjo – Usai diperaya dalam mengemban amanah sebagai Ketua Dekesda (Dewan Kesenian Sidoarjo) Periode 2022-2027. Terpilih secara mutlak dalam Musda Dekesda pada 9 Okober 2022 lalu. Ribut Wijoto siap memajukan kesenian dan kebudayaan di wilayah Sidoarjo.
Warga Desa Damarsi Buduran Sidoarjo ini mengaku, sudah terbiasa melayani orang-orang untuk pengembangan seni dan budaya. Hal itu sudah saya lakukan ketika 3 tahun menjadi Pengurus Dewan Kesenian Jawa Timur, dan 10 tahun menjadi Pengurus Dewan Kesenian Surabaya. “Spirit melayani orang-orang itulah yang juga saya lakukan ketika memegang amanah menjadi Ketua Komite Sastra Dewan Kesenian Sidoarjo. Juga ketika dipercaya menjadi Ketua Program Dewan Kesenian Sidoarjo,” ungkap Ribut Wijoto Alumni Sarjana Sastra Indonesia Unair Surabaya, pada Kamis (13/10/2022) pagi.
Menurutnya, memajukan Seni Budaya Sidoarjo itu rumusnya sederhana, yaitu memerbanyak even. Dengan banyak even, seniman terpacu untuk berkarya. Seniman menemukan ruang untuk memamerkan karya-karyanya. “Jadi seniman akan termotivasi untuk membuat karya semakin berkualitas. Selebihnya, memerbanyak even akan berdampak positif pada pertumbuhan ekonomi. Bisa meningkatkan pertumbuhan ekonomi kreatif,” jelas Pak Riwi_sapaan akrabnya.
Lanjutnya, tetapi, rumusnya memang sederhana. Tetapi dalam malaksanakan itu yang tidak sederhana. Butuh keterlibatan banyak pihak, butuh sinergi banyak kalangan termasuk juga para stakte holder. Karena seniman Sidoarjo tidak bisa berjuang sendiri untuk pemajuan seni budaya di Sidoarjo. “Oleh karena itu, harapan kami Dewan Kesenian harus aktif berperan. Pemerintah Daerah harus membantu dengan regulasi. Sinergi-sinergi dan kebersamaan inilah yang harus kita wujudkan bersama,” harap peraih Juara 1 Sayembara Esai Sastra Tingkat Nasional oleh Departemen Pendidikan Nasional (Pusat Bahasa) Tahun 2001.
Jadi, Dewan Kesenian harus berperan aktif mendorong komunitas ataupun institusi untuk membuat even. Juga mendorong Pemerintah Daerah agar membuat regulasi (kebijakan) yang membantu terealisasinya banyak even di Sidoarjo.
“Saya berharap, misalkan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Sidoarjo mengeluarkan kebijakan, tiap sekolah harus merekrut seniman untuk menjadi guru ekstrakurikuler. Maka imbasnya sangat besar. Disamping itu, senimannya juga dapat penghasilan. Murid-muridnya juga bisa belajar seni secara benar, bila dikenal sejak dini. Masa depan seni di Sidoarjo juga semakin baik,” harap Ribut Wijoto.(mad)