SIDOARJO (Radarjatim.id) Dua siswi SMP IT Inka (Islam Terpadu Insan Kamil) Sekardangan Sidoarjo sangat luar biasa. Karena dalam kondisi sekarang serbuan pengaruh digitalisasi, gadget serta pengaruh budaya modern sangat yang tajam adanya. Namun siswi SMP IT Inka Sidoarjo, Kirana Aliyya Wijoyo dan Maffaza Al Mujahidah ini berhasil menghafal Al Qur’an 30 Juz.
Perjuangannya juga tidak mudah, mereka harus melawan kondisi tubuh yang tidak mendukung alias lelah, capek, jenuh namun harus tetap mencapai target. “Sehingga waktu setor hafalan per hari minimal satu halaman, hanya bisa pasrah saja. Kondisi seperti itu juga sering kami alami. Namun dengan merefresh sedikit saja, akhirnya semangatnya muncul lagi,” ungkap Mafaaza Al Mujahidah siswa kelas 9 saat ditemui, Selasa (4/10/2022) tadi pagi.
Mafaaza mengaku mulai belajar membaca Al Qur’an sejak kelas 2 sekolah dasar, yakni di sekolah SD El Haq Buduran Sidoarjo. Setelah beberapa tahun, tepatnya kelas 4 kemudian baru belajar menghafal Al Qur’an. Berkat semangat dan dorongan orang tua serta diperkuat dari sekolah, sehingga proses menghafal Al Qur’an sekarang ini bisa tercapai 30 Juz. “Yang penting niat belajar itu mengalir saja, jangan banyak tekanan pada diri sendiri. Pelan-pelan dan istiqomah,” pesan Mafaaza yang bercita-cita ingin menjadi guru ini.
Tidak jauh beda dengan Kirana Aliyya Wijoyo, siswi kelas 9 juga mengaku sering menangis kalau sudah menemui kelelahan, dan kejenuhan. Kalau sudah tenang, atau sedikit ketemu teman dan ngobrol sudah pulih kembali dan bisa latihan menghafal lagi. “Kami rata-rata per hari menghafal satu halaman. “Saya biasanya melakukan murojaah usai shalat maghrib, bisa setengah halaman, bahkan sampai dua juz juga sering dilakukan,” jelasnya.
Kirana yang pernah meraih prestasi sebagai Juara III MTQ Kabupaten Sidoarjo 2022 kelas 20 juz putri mengaku senang kalau sudah mencapai target. “Kalau target sudah terpenuhi rasa senang dan bangga. Bagi teman-teman yang ingi belajar menghafal Al Qur’an resepnya yang mengalir saja, konsisten dan istiqomah,” pesan Kirana yang ingin menjadi dokter dan mengajar ngaji kepada anak-anak tetangga.
Sementara itu, Koordinator Tahfidz Al Quran SMP IT Inka Sidoarjo, Kahzin Fauzi, S.Pd mengatakan resepnya anak-anak bisa sampai 30 Juz adalah tergantung semangat mereka sendiri, juga semangat dari orang tua begitu juga semangat dari guru-gurunya. Dari ketiga poin tersebut harus saling memberikan support dan semangat. “Kalau sudah dibangun kemandirian siswa, Insya Alloh akan mudah untuk membimbing para siswa,” jelasnya.
Lanjutnya, di sekolah juga ada target, dan dikelompokkan secara khusus, yang 30 Juz dikelompokkan khusus dan ustadnya juga khusus. “Jadi target mereka minimal per hari satu halaman hingga dua halaman. Ditambah lagi program dauroh Al Qur’an yang dilakukan di awal Ramadan, dan itupun juga ada target. Dalam sepuluh hari mereka yang bisa 4-5 Juz mereka mendapatkan reward dari sekolah,” kata Kahzin Fauzi.
Ia katakan, di sekolah ini ada empat kelas untuk tahfizd Al Qur’an, yaitu kelas dasar, regular, akselerasi dan khusus. Target kelas dasar, lulus dari sini minimal hafal 2-3 juz, regular 5-10 juz, akselerasi 10-15 juz dan yang khusus menyelesaikan 15,20 hingga 30 juz. “Mereka sudah ada kerjasama dan kesepatan bersama, yakni siswa, orang tua dan guru. “Kalau rata-rata dalam satu semester secara normal bisa menghafal sebanyak 3 juz,” pungkas Ustad Kahzin Fauzi.(mad/ab)