LIPUTANINSPIRASI, Sidoarjo— K3S (Kelompok Kerja Kepala Sekolah) SD Swasta se Kabupaten Sidoarjo telah melakukan evaluasi kerja tahun 2025, sekaligus melakukan Penyusunan Renja (Rencana Kerja) dan RKAS (Rencana Kegiatan Anggaran Sekolah) tahun 2026.
Kegiatan yang diselenggarakan oleh K3S SD Swasta Sidoarjo dikemas dalam Workshop Penyusunan Renja dan RKAS Berbasis Data, dibuka langsung oleh Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Sidoarjo Dr. Tirto Adi, M.Pd pada (18/12/2025) pagi di Edotel SMKN 1 Buduran Sidoarjo.
Narasumber yang dihadirkan, selain Dr. Tirto Adi, M.Pd sekaligus pengarah, juga menghadirkan Kabid Mutu Pendidikan Dr. Netti Lastiningsih, M.Pd dan Kasi Pembinaan Kelembagaan Dra. Nanik Sumarviati, M.Pd serta diikuti sebanyak 234 orang, terdiri dari kepala sekolah dan tim pengembang.
Dalam pengarahannya Tirto Adi menegaskan, untuk Penyusunan Renja dan RKAS itu memang harus bebasis data. RKAS harus disusun berdasar kebutuhan, bukan atas dasar keinginan juga harus bebasis data, jangan menggunakan asumsi-asumsi sehingga menimbulkan hasilnya tidak baik.
“Oleh karena itu, penguasaan kepala sekolah dan tim pengembangan kurikulum terhadap 8 standar nasional pendidikan harus menguasai betul. Karena anggaran itu tidak pernah lepas dari 8 standar nasional pendidikan itu,” tegasnya.
Mulai dari Standar kompetensi lulusan, penilaian, isi, proses, PTK, Sarpras, pengelolaan dan standar pembiayaan.
Pasti tidak lepas dari itu. “Makanya kalau teman-teman kepala sekolah direview mudah-mudahan nanti tidak ada temuan ketika ada pemeriksaan,” terangnya.
“Saya yakin kalau teman-teman menggunakan 8 standar nasional kelulusan itu, dunia pendidikan itu Insya Alloh semuanya akan berjalan dengan baik,” doa Tirto Adi.
Sementara itu Kepala K3S SD Swasta Sidoarjo Muhammad Sugeng, S.Pd.I berharap apa yang akan direncanakan di tahun anggaran 2026, sekolah bisa mengetahui kekurangan yang telah dijalani.
Dari kegiatan ini kita juga bisa merencanakan kegiatan yang akan datang berdasarkan raport pendidikan yang dikeluarkan oleh dinas pendidikan. “Dengan data itu sekolah bisa melihat kekurangan apa di tahun lalu, sehingga bisa direncanakan lebih baik di tahun 2026,” harap Pak Sugeng_sapaan akrabnya.
“Saya juga berharap, peserta pulang dari kegiatan ini sudah membawa data, jadi sekolah tinggal memasukkan ke RKAS supaya bisa selesai lebih cepat,” harapnya lagi.(mad/aba)





