LIPUTANINSPIRASI, Sidoarjo— Upaya mendukung Gerakan Literasi Masyarakat, BBJT (Balai Bahasa Jawa Timur telah meluncurkan 123 produk terjemahan, berupa buku cerita anak dalam Dwibahasa, yakni Bahasa Jawa, Bahasa Jawa/Osing dan Bahasa Madura.
Prosesi peluncuran dikemas dalam ‘Diseminasi dan Peluncuran Produk Terjemahan Tahun 2025’ oleh Kepala Dinas Pendidikan Jawa Timur Dr. Aries Agung Paewai, S.STP MM pada (24/11/2025) di Hotel Mercure Surabaya.
Usai meresmikan Kepala Dinas Pendidikan Jatim Aries Agung Paewei menuturkan kalau acara seperti ini menjadi bagian penting dalam upaya memperkuat ekosistem kebahasaan dan literasi di Jawa Timur, sekaligus mendukung posisi Bahasa Indonesia sebagai bahasa yang berdaulat di tengah arus globalisasi.
Aries Agung Paewai juga memberikan apresiasi kepada Balai Bahasa Provinsi Jawa Timur yang secara konsisten menghadirkan berbagai inovasi, serta produk penerjemahan yang memperkaya khasanah literasi dan ilmu pengetahuan.
Ia menegaskan bahwa bahasa merupakan harga diri bangsa dan pilar utama kedaulatan. “Oleh karena itu saya sangat berharap dengan kolaborasi ini, bisa saling menguatkan dalam berliterasi,” harapnya.
Kita juga berharap adanya diseminasi dan peluncuran terjemahan tentunya kita lebih bisa memahami pakem-pakem bahasa yang benar. “Adanya balai bahasa tentunya penguatan literasi itu akan semakin kuat,” harap Pak Aries_sapaan akrabnya.
Sebelumnya Kepala Balai Bahasa Jawa Timur Dr. Puji Retno Hadiningtyas, M.Hum menjelaskan kalau tahapan kegiatan ini sudah dimulai sejak bulan Pebruari 2025.
Hasilnya hari ini adalah Diseminasi dan Peluncuran Produk Terjemahan Cerita Anak yang ditulis dengan Bahasa Jawa, Bahasa Osing dan Bahasa Madura.
Adapun tujuannya adalah untuk memperkenal produk-produk cerita anak yang telah diterbikan oleh BBJT. Kedua adalah menyebar luaskan hasil terjemahan cerita anak. “Hal ini dilakukan karena bagian dari upaya mendukung gerakan literasi masyarakat,” jelasnya.
Jadi, buku-buku ini bukan sekedar bacaan untuk anak, tetapi mencerminkan budaya lokal yang diangkat dari kisah-kisah dan nilai budaya msyarakat Jawa Timur, dan yang dikembangkan dengan metode STEAm (Science, Technology, Engineering, Art and Mathematic).
“Mudah-mudahan penulis makin kreatif, ilustrator makin berkemang,” harapnya.
Ia tambahkan, kalau pihaknya juga telah menunjang gerakan literasi nasional dengan memperkaya literasi anak yang dimulai tahun 2021 hingga tahun 2025.
“Tahun 2021 ada 20 cerita anak, 2022 ada 16 cerita anak, 2024 ada 113 judul buku 2025 sebanyak 123 judul buku. Jumlahnya sekitar 375 judul buku cerita anak,” tambahnya.
Sementara itu Ketua Panita, Awaluddin Rusiandi juga menjelaskan kalau capaian 123 buku ini berkat kerja keras dan kontribusi dari 103 penulis, termasuk 50 orang penterjemah, 41 ilustrator yang dibantu oleh 12 orang penelaah serta 15 orang pembimbing.
“Jadi total sekitar 200 tenaga kreatif yang terlibat dalam perwujudan buku cerita anak tersebut,” tegas Awaluddin.
Dalam acara tersebut juga dilakukan penyerahan sertifikat penghargaan kepada para penulis, penerjemah, ilustrator, penelaah, dan penyunting sebagai bentuk apresiasi atas kontribusi mereka.
Sesi berikutnya diisi materi terkait standar penjenjangan cerita anak, proses ISBN, serta strategi menulis cerita anak yang bermakna. Kegiatan ditutup dengan sesi kreatif mengenai ilustrasi sebagai jembatan antara kata dan imajinasi.(mad/aba)





