LIPUTANINSPIRASI, Sidoarjo— Ratusan kepala sekolah jenjang SDN dan kepala sekolah jenjang SMP Negeri dan Swasta diajak oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Sidoarjo untuk terus meningkatkan kompetensinya.
Meningkatkan kepemimpinannya sebagai kepala sekolah, serta mampu menerapkan pola kepemimpinan perubahan.
Peningkatan kualitas tersebut dilakukan oleh Kepala Dinas Dikbud Sidoarjo Dr. Tirto Adi, M.Pd dengan didampingi Kabid Profesional Guru dan Tenaga Kependidikan, Slamet Riyadin, S.STP M.Pd dalam Rapat Kerja Kepala Sekolah, yang dimulai pada 25 hingga 28 Agustus 2025 di Aula SMP Negeri 4 Sidoarjo.
Pihak Dinas Dikbud Sidoarjo juga menghadirkan narasumber Ketua Komisi D DPRD Sidoarjo, M. Dhamroni Chudlori, M.Si yang memaparkan harus ada diskusi antara Dinas Dikbud dan DPRD untuk membahas BOSDA yang berkeadilan.
Termasuk juga anggota Komisi D Pujiono yang memaparkan tentang Regulasi BOSDA, H. Usman, M.Kes yang menyampaikan materi tentang Prioritaskan Pengembangan Profesionalisme Guru Untuk Mewujugkan Siswa Berkualitas. Pratama Yudianto, SH yang memaparkan ‘Peningkatan Kualitas Pendidikan Sidoarjo, serta ada Dr. Nafi’ah, M.Pd dosen Unusa Surabaya.
Kabid Profesional Guru dan Tendik, Slamet Riyadin menjelaskan kalau peserta kegiatan Rapat Kerja Kepala Sekolah Jenjang Sekolah Dasar Negeri sejumlah 130 orang, Kepala Sekolah dari jenjang SMP Negeri sejumlah 48 orang dan SMP Swasta sejumlah 82 orang.
Tujuannya adalah untuk meningkatkan kepemimpinan Kepala Sekolah dalam melaksanakan tugas pokok manajerial, pengembangan kewirausahaan, dan supervisi kepada guru serta tenaga kependidikan.
“Diantaranya adalah harus mampu meningkatkan sistem manajemen sekolah, dan mampu menerapkan kepemimpinan perubahan,” terang Slamet Riyadin.
Usai mengikuti kegiatan, Kepala SMP Negeri 2 Prambon Sidoarjo, Ruse Rahmawati Wulandari, S.Pd M.Pd mengatakan sebagai sekolah yang baru berdiri, RAKER kali ini memberikan banyak wawasan, dan arah strategis untuk kami dalam membangun fondasi pendidikan yang kuat.
Ia terangkan, dari paparan Kadis Dikbud melalui Konsep Michael 5 Pilar, yaitu harus melibatkan akademisi, melibatkan dunia usaha, melibatkan komunitas, melibatkan pemerintah daerah juga harus melibatkan media.
“Konsep tersebut menjadi pengingat bagi kami, bahwa pengelolaan sekolah tidak bisa berjalan sendiri, namun perlu membangun jejaring dan kolaborasi lintas sektor,” terangnya.(mad/aba)