LIPUTANINSPIRASI, Jakarta — Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) melalui Lembaga Falakiyah resmi menetapkan awal bulan Rabiul Awal 1447 Hijriah jatuh pada hari Senin, 25 Agustus 2025. Keputusan ini diumumkan dalam Surat Keputusan Nomor 92/PB.08/A.11.01.13/13/08/2025 yang ditandatangani oleh Ketua Lembaga Falakiyah PBNU, Drs. KH. Sirril Wafa, MA, dan Sekretaris H. Asmui Mansur, M.Kom.
Penetapan ini didasarkan pada hasil rukyatul hilal yang dilakukan di berbagai titik pemantauan di Indonesia. Berdasarkan laporan yang diterima, hilal tidak terlihat di seluruh lokasi, sehingga penetapan awal bulan dilakukan melalui metode istikmal.
Dalam keterangannya, KH Sirril Wafa menyampaikan,> “Keputusan ini diambil berdasarkan lima metode ilmu falak yang bersifat qath’i. Kami memastikan bahwa penetapan ini telah melalui proses hisab dan rukyat yang akurat dan dapat dipertanggungjawabkan.”
Selain itu, tokoh NU KH Ali Masykur Musa turut memberikan pandangan terkait makna bulan Rabiul Awal: “Bulan ini bukan hanya momentum memperingati kelahiran Nabi Muhammad SAW, tetapi juga saat yang tepat untuk memperkuat nilai-nilai spiritual dan sosial dalam kehidupan kita. Semangat maulid harus menjadi inspirasi untuk hijrah menuju pribadi yang lebih baik.”
PBNU mengajak seluruh warga Nahdliyin dan pengurus cabang di seluruh Indonesia untuk menyebarluaskan informasi ini kepada masyarakat luas. Penetapan ini menjadi acuan penting bagi pelaksanaan kegiatan keagamaan di bulan Rabiul Awal, termasuk peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW yang jatuh pada Jumat, 5 September 2025(Ss/aba)