LIPUTANINSPIRASI, Sidoarjo– Walaupun prestasi siswanya terus meningkat, namun seluruh guru SMA Negeri 3 Sidoarjo masih terus ditingkatkan kompetensinya. Kali ini dengan diberikan pembekalan pembelajaran mendalam/Deep Learning, pada (9/7/2025) di Ruang Candra Kirana SMA Negeri 3 Sidoarjo.
Kegiatan yang dikemas dalam Workshop bertemakan ‘Peningkatan Kompetensi Guru Melalui Pembelajaran Deep Learning’. Terlebih dahulu dibuka oleh Kepala SMA Negeri 3 Sidoarjo H. Lamiran, S.Pd M.Pd dengan menghadirkan narasumber Dra. Rukmini Ambarwati, M.Psi selaku Pengawas SMA Cabang Dinas Pendidikan Wilayah Sidoarjo.
“Karena ini sifatnya pembekalan, makanya saya berharap kepada para guru agar bisa mengikuti dan manfaatkan dengan sebaik-baiknya, karena nantinya akan diterapkan kepada para peserta didik juga bisa berjalan dengan baik pula,” harapnya.
Menurutnya, Pembelajaran Deep Learning ini adalah sebuah metode yang dapat membangun pengalaman belajar siswa secara utuh, dan bermakna untuk mencari pemecahan masalah sendiri, dalam menghadapi hidup di masa depan.
“Makanya deep learning ini memberikan bekal kepada para guru, agar memiliki kompetensi yang lebih baik untuk kegiatan belajar mengajar. Jadi para guru ini nantinya juga harus bisa memahami permasalahan yang dialami oleh peserta didiknya, hingga pemecahaan masalah tersebut,” tegas Abah Lamiran_sapaan sehari-harinya.
“Tentunya deep learning ini juga untuk menjawab tantangan zaman yang selalu berubah, yang sulit diprediksi kedepannya, sehingga perlu adanya penambahan, peningkatan kompetensi yang harus dimiliki oleh guru dalam rangka untuk meningkatkan kualitas pembelajaran di sekolah,” pungkas.
Sementara itu, Rukmini Ambarwati juga menjelaskan kurikulum merdeka yang sudah ada ini masih tetap berjalan, namun ada pendekatan baru, yakni pendekatan deep learning atau pembelajaran mendalam. Tentunya untuk RPK atau modul ajarnya juga baru.
Kalau sebelumnya ada P5 (Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila), sekarang ini ada delapan dimensi kelulusan, namun ini masih sambil menunggu regulasi yang baru. “Tambahannya ada kemitraan dan kesehatan, dan pembelajarannya lebih menekankan kepada AI (Artifial intelligence) nya,” jelasnya.
Ia katakan harapan dari kementerian pendidikan itu kurikulum merdeka tidak diganti namun ada pendekatan baru, sehingga nanti guru dan siswa itu bersama-sama. “Intinya guru itu harus memahami benar-benar cara belajar siswa seperti apa, dan guru juga harus memberikan yang terbaik,” katanya.
Lanjutnya, dalam artian para guru harus paham betul latar belakang siswa seperti apa. Makanya juga ada pendekatan secara personal. “Misal, pendekatan siswa dari Jawa dan siswa dari Madura tentu saja beda pendekantan budayanya,” jelas Bu Ambar_sapaan akrabnya.(mad/aba)