LIPUTANINSPIRASI, Sidoarjo— Upaya mengubah pola pikir peserta didik dari pola pikir tetap menjadi pola pikir bertumbuh, yang sesuai dengan harapan meningkatnya kualitas pendidikan. Tertuang dalam regulasi tentang pendekatan pembelajaran mendalam.
Sebagai persiapan penerapan regulasi tersebut, guru-gurunya harus dipersiapkan terlebih dahulu. Seperti yang telah dilakukan oleh SMK Negeri 2 Buduran Sidoarjo, yakni dengan menggelar Workshop bertemakan ‘Merancang dan Mengimplementasikan RPP dan Media Pembelajaran Mendalam Berbasis AI (Artificial Intelligence).
Workhsop yang dilaksanakan selama dua hari, pada (7-8/7/2025) diikuti seluruh guru SMK Negeri 2 Buduran tersebut, dibuka secara virtual oleh Kabid GTK Dinas Pendidikan Jatim Dra. Ety Prawesty, M.Si dengan menghadirkan narasumber Pengawas SMK Sidoarjo Abdul Kholis, S.Pd M.Pd dan Ketua Kombel (Guruku Krearif), Yuniar Eka Fauzi, S.Pd.
Kepala SMK Negeri 2 Buduran, Dra. Mariya Ernawati, MM meminta kepada seluruh bapak/ibu gurunya agar bisa mengikuti workshop selama dua hari ini dengan sebaik-baiknya.
“Jadi, SMK Negeri 2 Buduran ini mengajak para guru menyambut tahun ajaran baru dengan workshop Tingkatkan Pembelajaran Mendalam Berbasis AI,” ajaknya.
“Manfaatkan pembelajaran mendalam ini dengan sebaik-baiknya. Dengan harapan bila diterapkan pada peserta didik prestasinya juga terus meningkat,” harap Bu Mariya_sapaan akrabnya.
Di saat coffee break, Kepala SMK Negeri 2 Buduran memotivasi gurunya dengan melontarkan quiz/pertanyaan-pertanyaan, terkait pembelajaran mendalam dan langsung memberikan apresiasi pada guru yang gerak cepat menjawab dengan tepat.
Sementara itu menurut Abdul Kholis dalam paparannya, bahwa pembelajaran mendalam harus merubah mindsetnya anak-anak, dari mindset pola pikir tetap menjadi mindset pola pikir bertumbuh.
Disitulah guru nantinya akan memerlukan pembelajaran yang mendalam, sehingga anak-anak nantinya menjadi anak yang berkesadaran, pembelajaran menjadi bermakna dan juga bisa menggembirakan.
“Itulah konsepnya pembelajaran mendalam yang harus dilakukan oleh bapak/ibu guru semua,” jelas Pak Kholis_sapaan akrabnya.
Lanjutnya, makanya yang paling utama dilakukan dari pembelajaran PPT (Power Point) menjadi PPB (Problem Based Learning) atau pola pikir berkembang, kalau di PPT saja mengkawatirkan dan mencemaskan.
“Makanya kalau dirubah menjadi pola pikir bertumbuh akan menjadikan suatu harapan, optimisme bagi anak-anak dan guru-guru semuanya. Kalau seperti itu diterapkan pembelajaran akan semakin bermutu tentunya akan semakin terwujud,” tegas Pak Kholis.
Adapun perencanaan Pembelajaran Mendalam diantaranya; Indentifikasi:
Mengidentifikasi kesiapan peserta didik.
Memahami karakteristik materi pelajaran.
Menentukan dimensi profil lulusan.
Desain Pembelajaran:
Menentukan capaian pembelajaran.
Menentukan topik pembelajaran yang kontekstual dan relevan.
Mengintegrasikan lintas disiplin ilmu yang relevan dengan topik.
Menentukan tujuan pembelajaran.
Menentukan kerangka pembelajaran (Praktik pedagogis, kemitraan, pembelajaran, lingkungan pembelajaran, pemanfaatan digital).
Pengalaman Belajar:
Merancang pembelajaran dengan prinsip berkesadaran, bermakna, dan menggembirakan.
Merancang tahapan pembelajaran dengan langkah-langkah kegiatan awal inti dan penutup.
Mendiskripsikan pengalaman belajar memahami, mengaplikasi, dan merefleksi.
Asesmen:
Asesmen pada awal pembelajaran.
Asesmen pada proses pembelajaran.
Asesmen pada pembelajaran.(mad/aba)