LIPUTANINSPIRASI, Sidoarjo— Isu tak sedap yang menimpa MAN (Madrasah Aliyah Negeri) Sidoarjo, bahwa pihaknya telah menahan ijazah para alumni yang belum melunasi tanggungjawabnya. Ternyata tidak benar, terbukti pada (26/6/2025) pagi banyak para alumni yang mengambil ijazah tanpa harus bayar lagi.
Hal tersebut ditegaskan Feby alumni MAN Sidoarjo tahun 2023 yang belum sempat mengambil ijazah karena kesibukannya di bangku kuliah. Sebenarnya memang langsung bisa diambil dulu.
“Namun karena belum sempat karena kesibukan kuliah di Surabaya, maka baru bisa saya ambil hari ini. Dan Alhamdulillah lancar tidak ada kendala, juga tidak bayar apa-apa,” jelas Feby dengan senangnya dan menunjukkan ijazahnya.
Sama dengan apa yang dialami Feby, Salman yang alumni 2023 ini juga mengaku belum sempat mengambil ijazah karena sibuk bekerja dan berwirausaha. Karena sibuk belum sempat ambil ijazah. “Hari ini saya ambil, karena akan saya pakai untuk mendaftar kuliah,” jelas Salman.
“Saya ingin kuliah, ilmunya nanti untuk penguat dalam wirausaha yang saya jalani. Makanya hari ini saya butuh ijazah, dan sudah saya ambil, lancar tanpa ada biaya lagi,” ungkap Salman senang sambil menunjukkan ijazah yang telah diambilnya.
Kepala MAN Sidoarjo, Drs. Abdul Djalil, M.Pd.I dengan tegas mengatakan kalau di madrasah kami tidak pernah ada yang namanya penahanan ijazah, yang ada ijazah tersebut memang belum diambil sama alumninya. Karena siswa kami memang banyak yang langsung sibuk bekerja, kuliah hingga berwirausaha.
“Anak-anak itu sekolah butuh ijazah, kalau sudah ada ijazah ya tidak mungkin kita tahan. Kalau kita tahan berarti kita malah salah. Jadi sejak upacara kelulusan itu sudah kami sampaikan, bila penulisannya sudah benar, dan sudah cap tiga jari selesai untuk segera diambil,” tegas Abah Djalil_sapaan akrabnya.
Lanjutnya, jadi dari proses penulisan, cap tiga jari dan pengesahan tanda tangan kepala sekolah, paling sekitar dua bulan ijazah sudah harus diambil semuanya. “Madrasah tidak akan menahan ijazah, mencarinya selama tiga tahun bagi siswa itu sangat diperlukan untuk kerja maupun untuk kuliah,” terangnya.
“Saya menghimbau kepada seluruh alumni untuk segera mengambil ijazahnya. Jadi tidak ada istilah ditahan, yang ada adalah belum diambil, karena kesibukan anak-anak. Kalau tidak segera diambil saya kawatir rusak dimakan ngengat, atau pegawainya juga sudah banyak yang pensiun,” himbaunya.
“Bahkan setiap tahun juga sudah kami beri edaran surat untuk pengambilan ijazah paling lama sekitar dua bulan. Bila tidak segera diambil, jika terjadi kerusakan bukan tanggungjawab dari madrasah,” pungkas Abah Djalil.(mad/aba)