LIPUTANINSPIRASI, Sidoarjo— SMP Negeri 2 Sukono Sidoarjo yang telah mendapatkan predikat sebagai sekolah Adiwiyata Nasional, dan sudah siap menuju Adiwiyata Mandiri tahun 2025 ini, terus berupaya memahamkan peserta didiknya tentang pentingnya konsep kearifan lokal dan pelestariannya.
Sebagai perwujudan dari program P5 (Penguatan Projek Profile Pelajar Pancasila), peserta didiknya diajari, diajak untuk berkarya membuat ‘Ecoprint Harmoni Alam dan Seni Dalam Budaya Lokal’.
Kepala SMP Negeri 2 Sukodono Mar’atus Solicha, S.Pd M.Pd menjelaskan kalau kegiatan tersebut, para siswa dapat mengaplikasikan teknik ecoprint dalam menciptakan karya seni.
Kegiatan ini tidak hanya bertujuan untuk mengembangkan keterampilan seni dan kreativitas peserta didik, tetapi juga menanamkan nilai-nilai cinta lingkungan, gotong royong, serta kebanggaan terhadap budaya daerah.
“Dengan demikian, proyek ini diharapkan dapat menjadi sarana pembelajaran yang bermakna, dan selaras dengan penguatan Profil Pelajar Pancasila,” jelasnya pada (11/3/2025) siang.
Selain itu para siswa juga dapat mendiskusikan dan mempresentasikan hasil karyanya, serta makna kearifan lokal yang terkandung di dalamnya. “Oleh karena itu mereka diajari mulai tahap pengenalan hingga sudah jadi,” terangnya.
Ia katakan, program P5 dengan tema Kearifan Lokal melalui pembuatan ecoprint telah memberikan wawasan, dan pengalaman berharga bagi peserta didik dalam memahami serta melestarikan budaya dan lingkungan.
Jadi, kegiatan ini tidak hanya mengajarkan teknik ecoprint sebagai warisan kearifan lokal, tetapi juga meningkatkan kesadaran akan pentingnya memanfaatkan bahan alami yang ramah lingkungan.
“Selain itu, proses pembuatan ecoprint juga mengasah kreativitas dan keterampilan peserta didik dalam mengolah kain dengan motif yang unik dan bernilai seni tinggi,” tegas Bu Mar’atus_sapaan akrabnya.
Adapun prosesnya adalah tahap pertama adalah tentang pengenalan ecoprint, pentingnya kearifan lokal dan bahan dan alat-alat yang dipersiapkan. Tahap kedua, Tahapkonstektualisasi yakni pengumpulan bahan alami, inspirasi dari kearifan lokal dan teknik ecoprint.
Berikutnya adalah aksi nyata, yaitu pembuatan karya ecoprint, evaluasi dan refleksi, presentasi dan diteruskan aksi nyata berkelanjutan. Terakhirnya adalah refleksi, pamer karya, refleksi individu serta perencanaan dan pelaksanaan dan tindakan selanjutnya.(mad/aba)