LIPUTANINSPIRASI, Surabaya – Ribuan peserta seleksi CPNS di lingkungan Kementerian Agama Provinsi Jawa Timur (Kemenag Jatim) melaksanakan tahapan akhir yakni Seleksi Kompetensi Bidang (SKB) Non CAT (Computer Assisted Test). Tes tersebut dilakukan untuk memperebutkan sejumlah 2.021 formasi di Jawa Timur.
SKB Non CAT yang menguji praktik kerja dan wawancara dilaksanakan mulai tanggal 22 s.d. 24 Desember 2024 dilanjutkan 27 s.d 29 Desember. Sedangkan untuk Materi Praktik Kerja dan Sikap Kerja Berperspektif Moderasi dilaksanakan pada 22 s.d 24 Desember, dan untuk Wawancara Wawasan Moderasi Beragama dilaksanakan pada 27 s.d 29 Desember.
Sejumlah 4.006 peserta yang memperebutkan 2.021 formasi di Kanwil Kemenag Jatim mengikuti SKB CAT Non CAT secara daring (dalam jaringan) melalui aplikasi Zoom di titik lokasi (tilok) yang tersebar di seluruh Indonesia. Adapun formasi yang dibuka, ialah guru madrasah, penghulu, penyuluh agama, talenta digital, pengawas JPH (Jaminan Produk Halal) dan teknis.
Sementara tim pengujinya, merupakan para ASN Kemenag Jawa Timur yang berada di satu tempat yakni di Asrama Haji Sukolilo Surabaya. Pelaksanaan ujian yang dilakukan secara daring memungkinkan peserta mengakses ujian dari lokasi yang telah ditentukan, dengan tetap diawasi ketat oleh panitia untuk menjaga transparansi dan integritas seleksi.
Kepala Kantor Wilayah (Kakanwil) Kemenag Jatim, Akhmad Sruji Bahtiar saat memantau pelaksaan ujian SKB Non CAT di Asrama Haji Sukolilo Surabaya, pada Selasa (24/12/2024) mengatakan, tahapan SKB Non CAT penting dilaksanakan. Karena selain untuk menggali pengetahuan teknis bidang jabatan yang dilamar, tetapi juga memiliki wawasan yang baik tentang moderasi beragama.
“Tahapan ini mencari pribadi yang bisa bekerja secara tim, berakhlak, memiliki pengetahuan, dan perilaku beragama yang baik,” kata Bahtiar.
Ia menilai, ujian wawancara pada SKB Non CAT menguji wawasan moderasi beragama peserta. Sedangkan praktik kerja menguji penguasaan bidang jabatan, pengalaman kerja, kemampuan teknologi informasi, dan kemampuan bahasa asing.
Selain itu, ujian SKB menurut Bahtiar juga bertujuan untuk mengukur kemampuan dan karakteristik berupa pengetahuan dan keterampilan perilaku yang diperlukan dalam pengerjaan tugas jabatan sehingga dapat menunjukkan CPNS Kementerian Agama yang moderat dan smart.
“Kita berharap dari seleksi CPNS ini menghasilkan talenta ASN yang berdedikasi dan profesional melayani masyarakat dalam urusan agama di Jawa Timur,” ujar Bahtiar.
Ia pun menegaskan, dalam proses ujian tes CPNS ini tidak ada pungutan liar dan kecurangan apapun. “Seleksi ini kita selenggarakan secara transparan dan tidak ada jual beli formasi,” tandas Bahtiar.
Diketahui, seleksi tahap SKB tidak hanya menguji praktik kerja dan wawancara, sebelumnya para peserta telah mengikuti SKB CAT yang dilaksanakan secara serentak di BKN Kanreg II pada tanggal 9 hingga 20 Desember 2024.(vin/hjr/JN/Kominfo)