LIPUTANINSPIRASI, Sidoarjo— Sambut peringatan HGN (Hari Guru Nasional) pada 25 November 2024, SMP PGRI 1 Buduran telah memberikan bantuan dana pendidikan kepada 17 orang peserta didik. Terdiri dari 11 orang alumni yang sedang bersekolah di SMA/SMK, dan 6 orang peserta didik aktif yang masih bersekolah di SMP PGRI 1 Buduran.
Bantuan dana tersebut diserahkan oleh Kepala SMP PGRI 1 Buduran, Indrajayanti Ratnaningsih, S.Si, M.Pd, Gr. kepada orang tua/wali peserta didik yang berhak. Dilayani oleh bendahara, Dra. Luluk Koerniati dan staf Nur Amelia Susanti, S.Pd, Gr., serta didampingi Kaur Humas, Drs. Koesmoko di ruang Laboratorium IPA, Jum’at (22/11/2024) pagi.
“Alhamdulillah, SMP PGRI 1 Buduran bisa menjalin mitra (stake holder) guna membantu orang tua/wali peserta didik yang membutuhkan bantuan dana, khususnya untuk pembayaran biaya administrasi sekolah. Dana ini kami dapatkan cuma-cuma dan tidak terduga, yang merupakan zakat sebagian harta mitra kami, sebesar Rp 15 juta,”katanya.
Menurutnya, semoga dengan pemberian bantuan dana tersebut bisa menambah keberkahan ilmu anak-anaknya. Sekolah berusaha untuk melakukan simbiosis (kerja sama) yang baik dengan orang tua/wali peserta didik.
Sesungguhnya, pembayaran biaya administrasi sekolah merupakan kewajiban masing-masing orang tua/wali peserta didik. Pihak sekolah akan tetap memberikan hak kepada anak-anaknya untuk mendapat layanan pembelajaran.
“Bantuan dana ini memang berbeda dengan BAZNAS. Pesan dari mitra kami, bantuan dana tersebut memang mengutamakan warga masyarakat yang terdekat. Ternyata, masih banyak orang tua/wali peserta didik yang membutuhkan bantuan. Semoga bantuan dana tersebut bisa manfaat dan barokah,”katanya.
Sementara itu, salah seorang orang tua/wali peserta didik, Ali Imron yang menerima bantuan dana tersebut, sangat mengapresiasi kegiatan tersebut, dan mengucapkan terima kasih yang tidak terhingga kepada pihak pimpinan sekolah.“Saya mengapresiasi pemberian bantuan dana pendidikan tersebut. Kami ucapkan terima kasih kepada pihak sekolah dan donator yang sudah peduli,”ujarnya.
Menurutnya, sesungguhnya tidak ada seorang wali murid pun yang ingin dalam kondisi seperti ini. Patut disyukuri, ternyata masih ada yang memikirkan untuk memberikan bantuan. “Keluarga kami kondisi ekonominya tidak seperti dulu lagi, termasuk masyarakat minoritas. Berat bagi kami untuk bisa memenuhi kebutuhan biaya pendidikan anak,”katanya.
Ali Imron sangat bersyukur anaknya sekarang bisa melanjutkan pendidikan di SMKN 1 Buduran.
“Alhamdulillah dengan pembelajaran para guru di SMP PGRI 1 Buduran, anak saya bisa terbentuk karakternya dengan baik. Para guru sudah begitu gigih berjuang untuk mendidik dengan baik. Hanya satu kata dari saya adalah ucapan terima kasih,”jelasnya.(mad/aba)