LIPUTANINSPIRASI, Sidoarjo– SMA Negeri 1 Taman Sidoarjo terus berkomitmen dalam menjaga kondisi iklim keamanan di sekolahnya. Peserta didiknya juga terus diarahan dan bina agar suasannya tetap kondusif, juga memberikan rasa aman dan nyaman saat belajar, karena bebas dari perundungan.
Untuk mewujudkan kondisi tersebut, pihak sekolah memulai langkahnya dengan memberikan peningkatan pemahaman kepada para guru dan karyawannya. Mereka diberikan pemahaman tentang bahayanya bullying atau perundungan melalui ‘Workshop Anti Perundungan’.
Kepala SMA Negeri 1 Taman Dewi Nurmalasari, M.Pd menuturkan kalau kegiatan tersebut selain memahamkan guru dan karyawan tentang strategi pencegahan dan dukungan korban perundungan di sekolah, tetapi juga disertai penandatanganan Memorandum Of Understanding (MOU) antara SMA Negeri 1 Taman DP3AKB (Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana) Kabupaten Sidoarjo.
“Kerjasama tersebut sudah kami mulai/teken MoU pada (20/9/2024) lalu, sebagai bukti nyata, upaya kami untuk melindungi peserta didik dan guru serta karyawan dari perundungan secara konsisten,” tutur Dewi Nurmalasari, Selasa (24/9/2024) pagi.
Menurutnya, kerjasama dengan DP3AKB Kabupaten Sidoarjo. Sekaligus juga sebagai pemateri acara terebut, yakni Prastiwi Trijanti, S.KM M.Kes selaku Kepala UPTD PPA Kabupaten Sidoarjo didampingi Rizt Noor WA, S.Sos yang diikuti oleh para guru dan karyawan.
“Kerjasama ini memiliki tujuan yang sama, dan sepakat untuk melakukan Pembinaan Pencegahan Kekerasan Anak Permasalahan di Sekolah. yang dijelaskan dalam 10 pasal dalam perjanjian tersebut,” terang Bu Dewi_sapaan akrabnya.
Bu Dewi juga juga berharap bahwa workshop yang bertema ‘Hentikan Perundungan Ayo Peduli: Strategi Pencegahan dan Dukungan Korban Perundungan’ dengan harapan setelah kegiatan ini SMA Negeri 1 Taman menjadi sekolah yang ramah anak, dan ramah untuk orang tua (guru dan karyawan) tidak ada bully, tidak ada perundungan.
“Sehingga SMA Negeri 1 Taman menjadi sekolah yang aman dan nyaman bagi warga sekolahnya. Kondisi yang aman dan nyaman yang muaranya akan menjadi sekolah yang menyenangkan,” harap Bu Dewi.
Sementara itu, Prastiwi Trijanti menjelaskan tentang apa itu perundungan, bentuk kekerasan anak, jenis-jenis perundungan, dampak perundungan dan cara pencegahannya. “Dilanjut dengan diskusi dengan guru-guru sangat seru. Alhamdulillah semua permasalahan terjawab. Mari kita bersama cegah perundungan, “ ajaknya.(mad/aba)